Pemuda bernama Saefullah asal Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten ini mengaku di lahirkan oleh ibunya bernama Eti binti Salendra kelahiran 12 agustus 1968 kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Jawa Barat saat itu, sekarang Provinsi Banten. Sedangkan ayahnya bernama Syamsul Bahri bin M. Said kelahiran bima 12 mei 1964 asal Bima NTB.
"Selama 28 tahun saya mencari siapa ayah ku dan dimana dia berada". Katanya sambil menangis sedih saat di wawancara wartawan media Sergap.
Berikut kisah cinta Syamsul Bahri dengan Eti Salendra Ayah dan Ibunya Saefullah.
Diceritakan oleh Saefullah, bahwa pada tahun 1994 Syamsul Bahri asal Bima Ntb dengan Eti Salendra sama-sama merantau di kabupaten Tangerang. Pertemuan keduanya di bilang tidak begitu lama hingga akhirnya mereka menjalin hubungan Percintaan dan kemudian keduanyapun sepakat menikah.
Tepat pada hari selasa 11 Ramadhan 1414 H/ 28 Februari 1994 melangsungkan pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Jawa barat nomor: 536/54/II/1994.
Setelah selesai menikah Syamsul Bahri dengan istrinya Eti Salendra kembali ke tangerang untuk mencari kehidupan demi masa depan yang lebih baik. Syamsul Bahri bersama istrinya tinggal di cikupa balaraja dan bekerja sebagai karyawan salah satu Pabrik di Tengerang.
Rumah tangga Syamsul Bahri dengan Eti Salendra terbilang bahagia karena sang Istri tercintanya mengandung buah hatinya yang kelak akan lahir seorang bayi laki-laki yang saat ini telah di beri nama Saefullah bin Syamsul Bahri.
Di saat usia kehamilan istrinya, merekapun merencanakan pulang ke kampung halaman Eti Salendra di Pandeglang untuk mempersiapkan kelahiran anak dalam kandunganya.
Betapa senang dan bahagia hati seorang istrinya karena ingin melahirkan bayi laki-laki yang sehat dalam keadaan selamat, serta di temani sang suami tercinta yang di banggakan.
Namun impian itu ibarat sebuah mimpi tanpa makna, manakala suami yang semestinya dapat menemani di saat melahirkan istrinya harus meninggalkan Istrinya saat mengandung masih berusia 6 bulan.
"Ibu ku menceritakan bahwa Ayah ku pergi meninggalkan ibu semasih saya dalam 6 bulan kandungan" Ucap Saeful Sedih.
Di saat Eti Salendra hamil 6 bulan di kampung Pandeglang, Syamsul Bahri pergi meninggalkanya dan berjanji akan kembali lagi saat istrinya melahirkan.
"Saya minta ijin kembali ke tangerang untuk melanjutkan pekerjaan, nanti kalau kamu melahirkan saya Pasti pulang" pernyataan Syamsul Bahri di kutip oleh Ibu Eti Salendra.
Nyonya Eti salendra pun mengijinkan suaminya pergi kerja ke tangerang dan ia berdoa semoga Allah SWT melindunginya. Sampailah waktu melahirkan, Sang suamipun tidak pernah kunjung pulang seperti janji manis saat di tinggal.
Penantian sang istri penuh linangan air mata sedih merindukan suami, di kabut oleh sejuta pertanyaan apakah masih hidup atau sudah mati.
"Jika ia masih hidup dimanakah berada, bila dia sudah meninggal dimanakah kuburnya". Papar Ibu Eti Salendra.
Puluhan tahun Ibu Eti Salendra bersama Putranya bernama Saefullah mencari Ayahnya berada, namun tidak pernah menemukanya. Teman dan kerabat sang Ayahnya saat di tangerangpun sudah tidak ada lagi entah kemana.
Saefullah tumbuh sehat sampai dewasa walau hidupnya tanpa mengenal seorang ayah. Saefullah tidak pernah putus asa untuk bersekolah walau dalam keadaan hidup sederhana dan Ibunya sakit lumpuh selama 5 tahun tanpa ayah yang mengurusnya.
Saat ini Saefullah ada di desa rabakodo kecamatan woha tepatnya di kediaman Maswan alias David Wartawan KPK.
Barang siapa yang merasa punya keluarga atau mengenal Syamsul Bahri mohon menemui Saefullah Alias "IPUL MENCARI AYAH".
Posting Komentar