Kota Bima, Media Aspirasi - Aliansi Mahasiswa Peduli Indonesia (AMPI) gelar kegiatan diskusi milenial bertajuk "Kewirausahaan Milenial, guna mendorong Kiprah Pemuda dalam Membangun Ekonomi Daerah." Kegiatan tersebut berlangsung di Dream Coffee, Kota Bima pada Rabu, 26 April 2023, jam 20.00 WITA.
Kegiatan tersebut di hadiri oleh peserta yang terdiri dari berbagai jajaran pengurus OKP Cipayung Plus dan seluruh presiden mahasiswa se-Kota dan Kabupaten Bima serta tokoh-tokoh kepemudaan lainnya.
Dalam sambutanya, Ketua AMPI Caca Handika menyampaikan bahwa secara ilmiah pemuda memiliki posisi dan peranan strategis di dalam menentukan maju mundurnya daerah. Oleh karena demikian pemuda harus mengambil bagian dalam mengawal pembangunan daerah, peran-peran kritis sekaligus kolaboratif. Peran ini akan semakin penting mengingat bonus demografi yang meniscayakan pengarusutamaan pemuda.
Dalam diskusi publik ini, turut hadir Arifuddin Hamid, S.H., ME yang merupakan Tenaga Ahli Pimpinan MPR RI sekaligus Kepala Biro Pemerintahan Daerah DPP Partai Demokrat. Arif, sebagaimana disapa, mengawali diskusi ini dengan memaparkan data-data kuantitatif makro ekonomi tentang struktur perekonomian nasional, statistik kemakmuran rakyat, termasuk fakta pengembangan UMKM. Diskusi ini juga menghadirkan Bachtiar, SE selaku Ketua Hipmi Kabupaten Bima yang banyak mengulas peran-peran kewirausahaan yang juga penting diisi oleh milenial.
"Persoalan kemiskinan dan pengangguran masih menjadi tantangan dalam pembangunan ekonomi. Hal ini terjadi sebagai ekses ketidakadilan distributif, sehingga meniscayakan keberpihakan pada ekonomi yang berdimensi kerakyatan. Pembangunan sejatinya ditujukan untuk kemanusiaan," ungkap Alumnus Magister Perencanan Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan, FEB UI ini.
Lebih lanjut dalam pengalamannya selaku Tenaga Ahli di Kementerian PPN/ Bappenas, Arif menegaskan bahwa dengan alokasi belanja APBN yang menembus Rp3000 T pada 2023 seharusnya kesejahteraan rakyat membaik. Namun ternyata pertumbuhan PDB per kapita mengalami perlambatan. Ini juga menegaskan pemerintah gagap dalam membangun politik anggaran yang prorakyat.
"Perkara politik anggaran ini harus dikawal bersama. Ini adalah kerja politik, tugas wakil rakyat untuk memastikan anggaran negara ditujukan untuk program-program pemberdayaan masyarakat, pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas kehidupan. Jika wakil rakyat tidak berperan dengan maksimal, maka jangan heran jika alokasi anggaran menjadi minim dan tidak terarah. Pemuda harus mengawal kinerja wakilnya," kata Lulusan Sarjana Fakultas Hukum UI ini.
Arif mengharapkan forum-forum diskusi seperti ini perlu di kembangkan agar ruang ide dan demokrasi partisipatorik berjalan dengan baik. Momentum pesta rakyat pada tahun 2024 harus diinjeksi oleh gagasan dan politik konseptual. Ini adalah tugas dan tanggung jawab bersama. Harapanya(Ardiansyah)
Posting Komentar