Pemuda Bima Soroti Kepemimpinan Gubernur NTB, Beasiswa NTB Gemilang Bobrok

Bima ~ Media Aspirasi ~ Sumber Pemuda kecamatan Sape, Kabupaten Bima, yang biasa disapa Ompu Jenggo, menyoroti dalam kepemimpinan Gubernur NTB. Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc dan Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, M.Pd. (Zul-Rohmi) yang memasuki akhir tahun 2022 setidaknya harus memberikan kesan yang baik.


"Apalagi dalam program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Program beasiswa NTB gemilang di lapangan banyak terjadi kecurangan yang di lakukan oleh manusia yang tidak bertanggung jawab baik beasiswa dalam negeri maupun beasiswa luar negeri," Ungkap Ompu Jenggo. Pada Sabtu malam (12/11/2022).


Lanjut dia, beasiswa NTB gemilang di bawah kepemimpinan Zul-Rohmi tahun 2022 mencapai 3671 manusia dengan kategori beberapa item Beasiswa baik beasiswa miskin berprestasi (BMB) dengan 702 orang, beasiswa Stimulan unggulan (BSU) sebanyak 1252 orang, beasiswa Stimulan kerjasama (BSK) 1717 orang, dan beasiswa luar negeri sebanyak 411 orang.


"Banyak yang mendapatkan beasiswa namun tidak memenuhi persyaratan dan kualitas manusia bahkan tidak mendaftarkan diri bisa mendapatkan beasiswa, ini menandakan calon cendekiawan muda mengalami kemunduran yang disetel oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membawa pengalaman-pengalaman buruk dalam proses pelaksanaan memajukan NTB ke depan," Paparnya.


Program beasiswa NTB gemilang bukan berdasarkan kualitas sumber daya manusia (SDM) tapi berdasarkan kepentingan dan titipan berbagai pihak baik lembaga swadaya manusia (LSM), partai politik (PARPOL), Dewan perwakilan rakyat (DPR), organisasi kemasyarakatan (ORMAS), organisasi kepemudaan (OKP) tokoh-tokoh dan lain-lainnya demi NTB ini stabil dalam kritikan.


"Setiap yang mengajukan beasiswa berdasarkan SPP masing-masing calon penerima beasiswa, Mirisnya dalam pemerintah gubernur NTB banyak melakukan pemotongan, misalkan yang bayar kuliah 5 juta terus yang cair 2 juta, hal ini perlu diduga bahwa pemerintah gubernur NTB juga bermain dalam pencucian uang," Ujarnya.


Bahwa ini merupakan korupsi anggaran beasiswa NTB. Pembagian beasiswa NTB banyak yang tidak merata ada yang 2 juta, ada yang 4 juta ada yang 5 juta dan bahkan ada yang 8 juta. 


"Pembagian beasiswa ini bukan berdasarkan banyak dan sedikitnya masalah (SPP) tapi patut diduga ini berdasarkan desakan cecungu-cecungu didalam, siapa yang paling berpengaruh dan dekat dengan pemerintah NTB," Kesalnya.


Program beasiswa NTB gemilang menjadi program bisnis antara yang mau sekolah dengan orang di dalam, atau tukar guling kepentingan manusia dan berakhir dengan bagi-bagi jatah, sehingga beasiswa yang di dapatkan bukan berakhir pada pembayaran sekolah (SPP) tapi hanya untuk kebutuhan sementara atau hanya menghambur-hamburkan anggaran NTB.


Tambah dia, Gubernur NTB harus evaluasi dalam menyediakan program beasiswa NTB gemilang, praktek kepentingan seperti ini memalukan apalagi dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk NTB bertarung di nasional 10 tahun ke depan.


"Sebagai daerah tertinggal NTB harus menyiapkan sumber daya manusia yang kualitas dalam mempresentasikan dan memajukan NTB, banyak generasi-generasi NTB yang berkualitas tapi tidak mendapatkan beasiswa, (Red/MA)  hal ini gubernur NTB harus bersikap terhadap proses pelaksanaan pencairan beasiswa dan proses persyaratan secara administrasi harus teratur berdasarkan sistem negara yang baik," Pungkasnya, Ompu Jenggo. 


Demi keseimbangan pemberitaan Media Aspirasi tetap profesional melakukan klarifikasi dan memintai tanggapan. Sembari menunggu tanggapan Gubernur NTB, berita ini ditayangkan oleh Media Aspirasi. (Aryadin Pimred Aspirasi)