Kades Maria Kecam Ulah KPH Maria Donggo Masa Mengklaim Tanah Aset Desa

Bima ~ Media Aspirasi ~ Balai KPH Maria Donggo Masa (MDM) Pimpinan BP Ahyar S .HUT telah melakukan blunder mengklaim sepihak tanah masyarakat yang sekarang menjadi tanah aset desa di so sambu desa maria kecamatan wawo, kabupaten bima, provinsi nusa tenggara barat (NTB) .                                    

Pada tanggal (8/November/2022) Dalam kunjungan media aspirasi di kantor desa maria kecamatan wawo dalam kunjungan kami kepala Desa Maria Imran Ibrahim merasa kecewa dan geram dengan kelakuan KPH Maria Donggo Masa (MDM) yang mengkalaim sepihak tanah masyrakat, sekarang menjadi tanah aset desa maria.


"Menurutnya tanah itu sudah lama di manfaatkan atau di kelolah oleh masyarakat dari tahun 1960 an sampai sekarang," Ujar kades maria imran ibrahim" meraka mengklaim secara sepihak tanpa berkoordinasi dengan pemerintah desa. 


Menurut kami media aspirasi dalam menanggapi permasalahan ini, kades maria "imran ibrahim" tetap tenang dalam menanggapi pertanyaan kami dari media. kades yang di kenal dengan gaya atau stile nya yang keras, demi memeperthaankan wilayahnya apapun jalurnya akan di tempuh. 


"Dirinya, tidak mau masuk ke jurang yang kedua kali untuk melepas wilayah atau tanah aset desa saya, di klaim lagi oleh mereka (kph red) beberapa tahun kemarin kurang lebih 5 atau 6 tahun lalu wilayah desa atau tanah garapan masyarakat di So Hidi Rasa dan so Ndano Due di kalaim sama mereka dengan dalil perluasan wilayah HKM di wilayah Desa Raba," Paparnya 


Pada waktu itu kades nya adalah H Nurdin H M Saleh menurut beliau dulu sampe di mintain SPPT masyarakat, sebagai pinjam pake buat perluasan wilayah atau SUB HKM itu, sampai sekarang belum terselesaikan serta sudah melapor dan bersurat ke DINAS LHK Propinsi NTB.


"Berkaca diri itu saya tak mau lagi melakukan kesalahan yang sama, tanah itu di kelolah dari tahu 1950 an. Sama seperti tanah di wilayah so sambu itu," Cetusnya.


Menurut kades maria (ompu maria) dalam hal ini selangkahpun saya tidak akan pernah mundur dalam mempertahankan wilayah saya.


"Semenjak kapan mereka KPH masuk ke wilayah so sambu, wilayah itu dikelolah oleh masyrakat dari dulu sampe sekarang, cuman pemanfaat nya oleh msyarakat baru 4 sampe 5 tahun sekarang. Wadu Udu dan Pal Batas sebagai pembatas wilayah masyarakat dan wilayah tutupan negara sudah jasada di atas jalan raya menuju desa Riamau tak tergeser sedikit pun. Kok bisa bergeser sampe ke wilayah tanah masyarakat. lucu jadinya kan," ujar kades maria.


Lanjutnya, beberapa tahun yang lalu pernah ada diatasnamakan kelompok OI Sambu Indah, tapi itu adalah kelompok yang dipakai oleh desa maria sebagai ajang perlombaan Mata Air, tingkat propinsi dan mendapatkan juara.


"Setelah itu, KPH membentuk lagi kelompok itu tanpa sepengetahuan desa setempat sebagi kelompok KTH untuk pengelolaan hutan yang ada di sekitar. Tpi di tolak oleh masyarakat kami karna alasan untuk melindungi mata air tersebut. Bahkan para aktivis ada yang ditahan di polres bima kota dan masuk penjara," Bebernya.


Bahkan ompu maria katanya pernah didatangi oleh anggota Pamhut ( KPH MDM) baik di kantor maupun di rumah pribadinya untuk minta di tanda tangani surat perjalanan dinas para pejabat KPH MDM kabupaten/kota bima (sppd) beliau menolak menanda tangani suarat tersebut.


"karna di wilayah saya tidak ada yang namanya kelompok tani hutan tutupan negara. Sampe sekarang mereka dari KPH tak pernah nongol lagi," imbuhnya.


Aneh bin ajaib tiba-tiba mereka nongol lagi tau-taunya mengklaim sepihak wilayah atau tanah aset desa kami, itu yang bikin pak kades maria imran ibrahim kesal.


Saya menolak keberadaan kelompok KTH di wilayah saya karna saya berkaca pada desa desa wilayah kecamatan wawo yang ada kelompok KTH nya, seperti HKM Desa Riamau, HKM Desa Raba, KTH Dana Kala, Desa Ntori dan lain-lain, ujung-ujungnya hutan hancur di tebang untuk disalah gunakan, itu yang saya tidak inginkan terjadi di wilayah saya desa maria," Pungkasnya Kades, (Red/MA/Aryadin).


Sembari menunggu tanggapan nya pihak kepala balai KPH Maria Donggo Masa, berita ini ditayangkan oleh Media Aspirasi