Kejadian itu lantas bisa dikatakan sebagai peristiwa terkelam di sepak bola Indonesia, karena tak pernah ada korban meninggal sebanyak itu dalam cabang olahraga tersebut dari sebelumnya.
Seperti yang diketahui, laga Arema vs Persebaya berlangsung ricuh. Hal itu bermula usai Arema dipastikan tumbang 2-3 dari tim berjuluk Bajul Ijo tersebut.
Berdasarkan laporan MNC Portal Indonesia di lokasi, kericuhan dimulai ketika para Aremania turun ke lapangan begitu peluit panjang dibunyikan sekitar pukul 22.00 WIB. Mereka kecewa setelah tim kesayangan mereka kalah dari sang rival bebuyutan.
Di atas lapangan, para Aremania terlihat merusak beberapa fasilitas stadion dan juga bentrok dengan petugas keamanan. Bahkan, terpantau mobil petugas keamanan rusak parah karena menjadi bulan-bulanan para pendukung tim tuan rumah.
Kemudian, petugas keamanan berusaha untuk mengontrol situasi yang tidak kondusif itu. Gas air mata pun mereka lontarkan ke arah tribun penonton.
Lemparan gas air mata itu pun membuat para penonton di tribun menjadi panik karena membuat mata perih. Situasi pun semakin kacau karena mereka berusaha untuk mencari jalan keluar dengan berdesak-desakan.
Karena desak-desakan dan gas air mata itulah yang membuat banyak korban berjatuh. Tercatat sejauh ini ada 127 orang yang meninggal, dan hal tersebut menjadi yang terbanyak dalam sejarah peristiwa kelam sepakbola di Tanah Air.
Posting Komentar