Fenomena Alam Diteluk Bima, Ketua Bimpar NTB Meminta Empat Kementerian Hadir di Bima agar Tidak Membias

Bima ~ Media Aspirasi ~ Telah terjadi sebuah fenomena alam di sekitar Pantai Lawata Kota Bima dan sekitarnya yaitu terjadi perubahan Air laut. Rabu, (27/04/22).


Biasanya Air Laut berwarna biru dan akan sebaliknya pada hari ini. Air laut tersebut berubah warnanya menjadi kuning keemasan, sehingga menutupi warna Air Laut pada aslinya dan berbusa memiliki ketebelan sekitar 5-7 Centimeter.


Menurut salah satu petugas keamanan yang bertugas PT. Pertamina Persero Cabang Bima menjelaskan, bahwa kejadian perubahan Air Laut tersebut, sudah mulai dari hari selasa kemarin.


"Namun hari ini begitu meluas penyebaran buih tersebut, sehingga kita merasa dikagetkan dengan kejadian itu," Ungkap petugas tersebut.


Saat diwawancarai salah satu warga sekitar yang tidak ingin namanya tercantum dalam lampiran pemberitaan, menyampaikan bahwa PT. Pertamina Persero, terkait kejadian aneh ini pernah terjadi pada beberapa tahun yang lalu.


" Akan tapi memang tidak seluas kali ini, ironisnya saat ini anehnya ketika ada gelombang besar atau angin kencang, maka buih tersebut akan menghilang sendiri," Ujar dia.


Dan sampai saat ini tidak ada yang tahu pasti apa penyebab terjadinya hal-hal langka tersebut atau perubahan air laut tersebut.


"Tapi yang pasti masyarakat menganggap itu adalah tanda kekuasaan Allah SWT yang kapan saja bisa terjadi, dan semoga tidak terjadi kerusakan terhadap biota laut maupun manusia sekitarnya," Ungkapnya. 

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat LSM Bimpar NTB Abdul Gani, menanggapi pertanyaan saat diwawancarai Di tahun 2020 bulan Desember, pernah saya sampaikan kepada kepala pertamina Bima, terkait Pipa besi yang bocor pas di sambungan yang di ikat pake kain sejenis sarung dan baju.


Lanjut Dia, lalu di sambungan itu ada satu buah ember yang di gantung untuk menampung tetesan minyak yang jatuh dari pipa bocor itu.


"Namun katanya itu nggak terpengaruh, dan sebulan lalu ada kabar bahwa ada pipa yang bocor, tapi memang kepala pertamina Bima ini tidak mengindahkan, akhirnya jadi berdampak seperti saat sekarang," Ungkap Abdul Gani Dikutip dari pihak Pertamina Persero cabang bima.


Sekertaris jenderal (Sekjend) Dewan pimpinan daerah (DPD) BIMPAR NTB meminta Pemerintah Kota Bima (Pemkot) dan pemerintah (Pemkab) Bima agar segera mengambil sikap dalam rangka menyikapi kebocoran limbah minyak Pertamina di wadu mbolo kelurahan dara kecamatan rasanae barat Kota Bima.


"Berdasarkan hasil peninjauan langsung dari DPD LSM BIMPAR NTB, bahwa mengingat limbah minyak mengotori sejumlah pantai yang ada di Kota Bima dan Kabupaten Bima, di antaranya Pantai lawata, Pantai kelaki desa panda, kecamatan Palibelo kabupaten bima," Ungkap Fadlin


"Sementara ini kuat dugaan, akibat kebocoran tabungan atau paralon mengakibatkan limbah minyak di seputaran pantai lawata yang menjadi penyebap air laut tercemar kandungan minyak, dan itu tergolong berbahaya".


" Dengan Ceceran limbah minyak tersebut, di ketahui mengotori sepanjang sepanjang lima kilometer di pantai lawata, termasuk Pantai kelaki," Paparnya.


Fadlin mengaku dan khawatir terhadap tumpahan limbah tersebut dan akan berdampak pada kesehatan masyarakat. 


"Oleh karena itu, ia meminta dengan tegas kepada. Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Dirjen Migas, Kementrian LHK serta Kementrian Kelautan dan Perikanan agar segera hadir di Bima, jangan sampai membiarkan begitu saja dan seharusnya menyikapi cepat-cepat agar tidak menjadi dampak yang berkepanjangan," Tegas sekjen.


Kemudian, Sekjen DPD LSM BIMPAR NTB menegaskan kepada Direktur PT. Pertamina Persero Cabang Bima NTB agar segera memberikan kompensasi bagi warganya yang terdampak, termasuk soal kesehatan dan kebutuhan air bersih," Pungkasnya.


Ini Pernyataan Direktur PT Pertamina Persero cabang bima.