Diskusi IKA, Tumbuhkan Paradigma Pembangun Manusia untuk Kemajuan Daerah Bima.

Semarang ~ Media Aspirasi ~ Pada Jum'at (22/4/2022) akhir-akhir ini dunia pendidikan di Bima menjadi perhatian serius dengan banyaknya isyu-isyu yang tidak sedap lagi, untuk berkembang.


Ketua Ikatan Keluarga Alumni Semarang Dr. Irfan M.Or, menerangkan bahwa organisasi ini telah terbentuk lebih kurang 4 bulan yang lalu dan pada hari ini melakukan diskusi intelektual dengan mengangkat tema penguatan organisasi dan problem solving dunia akademik serta problematika sosial di Bima. 


"Organisasi ini, selain sebagai wadah kawah candra dimuka para intelektual juga mengambil bagian dalam memberikan pandangan, masukan dan rekomendasi kepada pemerintah daerah mengenai setiap isu yang berkembang yang terjadi di daerah." beber Irfan. 


Ia menjelaskan, mulai dari segi probem solving gagasan dan atau konsep hingga sampai pada mengambil bagian untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan lembaga terkait untuk sama-sama bersinergi dalam mengatasi masalah yang terjadi di Bima.


Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Ikatan Keluarga Alumni Semarang Fahmi Hatib M. Pd, menyebutkan bahwa pendidikan di Bima secara umum berjalan biasa-biasa saja dan perlu sekali adanya inovasi-inovasi.


"Walaupun sudah ada program yang berjalan namun belum ditunjang oleh berbagai sarana pendukung." terangnya.


Kata dia, setiap sekolah masih kekurangan sarana dan prasarana. Dan hal inilah yang harus dipenuhi oleh pemerintah daerah. 


Ia menyebutkan, ada dibeberapa sekolah juga yang masih belum ada perpustakaan sebagai penunjang program literasi yang digalakkan dari pusat hingga ke daerah sampai hari ini. 


"Sebuah program dapat dipastikan tidak akan berjalan secara optimal tanpa dukungan sarana dan prasarana yang memadai." tegas dia. 


Fahmi mengatakan, secara spesifik di Bima yang mottonya Bima Ramah. Seperti pelatihan yang dilakukan oleh Dinas Dikbudpora beberapa waktu lalu, sudah bagus tetapi perlu dilakukan secara berkesinambungan. 


"Tidak boleh dilepaskan begitu saja. Harus dilakukan Follow Up agar  program itu merata kepada siswa lainnya." tegasnya.


Kata dia, jika kemarin yang diambil adalah pengurus osis maka kedepan harus diimbaskan ke siswa lainnya. Itu baru berkesinambungan. 


"Dan hal ini tentu harus didukung penuh oleh pemerintah daerah agar semuanya berjalan sesuai dengan yang diharapkan." tutupnya. 


Selain itu, Salahudin M.A yang juga merupakan Dewan Pembina mengomentari terkait problematika sosial yang terjadi di Bima. Ia menyebutkan bahwa  menghadapi kemajuan tekhnologi dan informatika yang semakin besar masyarakat harus meningkatkan self control.


"Guna peningkatan kewaspadaan dini masyarakat dalam menghadapi berbagai persoalan sosial yang berkembang." terangnya. 


Kata dia, kontrol dan atau pengawasan keluarga dalam memantau perkembangan anak harus menjadi perhatian serius.


"Agar tidak menimbulkan persoalan yang lebih besar lagi bagi kelangsungan masa depan anak." tutupnya.