Bima ~ Media Aspirasi ~ Kisruh mulai dari verifikasi faktual dalam Pemilihan kepala desa nipa sampai Penetapan calon kepala desa, akhirnya berdampak buntut dan maki berkembang dikalangan masyarakat menimbulkan prasangka buruk.
Pada Rabu siang (22/3/2022) , Aksi pemblokiran jalan kembali terjadi Jalan. Lintas Bima - Wera Desa Nipa Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima yang dilakukan oleh salah satu masa pendukung bakal calon kepala Desa Nipa dengan Jumlah sekitar 50 orang. Hal tersebut berkaitan dengan Pemilihan kepala Desa Nipa dan kebocoran pengumuman tahapan Pilkades Desa Nipa.
Masa melakukan blokir jalan dengan menggunakan raya dengan batu dan Membakar ban mobil bekas sehingga membuat aktifitas umum terhambat akibat arus lalulintas mengalami kemacetan.
Aparat keamanan dalam hal ini personil Polsek Ambalawi yang dipimpin oleh Kapolsek Ambalawi beserta Camat Ambalawi dan unsur pemerintah kecamatan melakukan himbauan kepada masa aksi untuk membuka jalan yang telah diblokir, dari hasil negosiasi dengan masa aksi akhirnya jalan dapat dibuka kembali sehingga Arus lalulintas normal kembali.
Perlu Diingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa tindakan aksi blokir jalan tersebut merupakan bagian dari melanggar Hukum, dan merugikan kepentingan masyarakat luas.
Dalam Pemilihan Pilkades siap menang siap kalah karena pada dasarnya kita semua bersaudara" jadi mari kita bersama- sama menjaga kamtibmas untuk keamanan daerah yang kita cintai ini.
Pada hari Kamis ( 24/03/2022) Ending Akhir penetapan calon kepala desa Nipa Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima, kini menuai konflik, semua panitia Pilkades mengundurkan diri.
Salah satu calon kepala desa Nipa 2022-2028 Mus Muliadi, mengatakan saat diwawancarai wartawan, bahwa dirinya meminta kepada pihak tim pemilihan penyelenggara Pilkades.
"Maka hal ini yang selaku tim adalah Bupati Bima dan Sekda serta yang lainnya, dengan perso'alan konflik dalam Pilkades seharusnya mampu untuk memberikan solusi," Ungkap Bang Mus.
Ironis dikatakan dia. Pasalnya pihak tip Pilkades kabupaten Bima tidak mampu melahirkan sebuah solusi, patut diduga kuat konflik ini didesain khusus agar menciptakan instabilitas politik di desa Nipa.
"Seandainya tidak ada pemilihan kepala desa Nipa, hal ini. Kami meminta kepada pemerintah daerah yang menjadi PLT Kades adalah Sekda dan juga kepala dinas sosial kabupaten bima," Ujarnya.
Kami menduga kuat biang dari konfliknya, merupakan tim Pilkades kabupaten Bima, bahwa terlalu mengintervensi terhadap panitia Pilkades, membuat warga geger tindakan yang dilakukan oleh ketua panitia secara pribadi.
" Terlihat dengan jelas yang dilakukan oleh ketua panitia mengambil keputusan tanpa ada alasan sebagai substansial dalam keadaan genting seperti ini. Penetapan calon kepala desa itu didambakan oleh masyarakat, jadi pihak tim kabupaten bima untuk lebih dewasanya mengambil keputusan dan kebijakan kalau memang tidak mampu melahirkan sebuah solusi," Pungkasnya Bang Mus, calon kepala desa nipa.
Calon Kepala Desa Nipa Tak hanya Mus Muliadi, Adnan Abidin memberikan tanggapan saat diwawancarai Pimpinan Redaksi Media Aspirasi Online dan Cetak, terkait secara mendadaknya ketua Panitia ini harapan besar bagi abang yang selaku calon kepala desa Nipah ini tentang adanya kisruh seperti ini apa harapan dan tanggapannya Tanggapan saya berdasarkan pengunduran diri dari panitia secara kolektif.
"Maka saya berharap ketua BPD dan seluruh anggota BPD akan segera membentuk panitia baru untuk menetap menetapkan daripada hasil yang sudah diverifikasi oleh panitia kemarin begitu supaya ada kejelasan terhadap masyarakat agar tidak menjadi bola liar di kalangan berbagai pihak maupun yang pro atau tidak," Adnan alias Prem.
Lanjutnya, Kita juga ini berpikir dampaknya terhadap masyarakat ini yang menjadi pemikiran kita bersama ini mudah-mudahan ketua BPD dan seluruh anggota BPD, akan melakukan pembentukan ulang panitia untuk melanjutkan penetapan daripada hasil verifikasi faktual itu sebagai calon tetap kepala desa Nipah.
"Pengumuman itu yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat, namun ironisnya tiba-tiba saja ketua panitia yang pertama undur diri secara pribadi, setelah dibuat SK baru kepada ketua panitia yang kedua. Mengagetkan mengundurkan dengan cara Kolektif, ini pasti ada intervensi penguasa," Bebernya Prem.
Prem, membeberkan ketika seperti ini dikalangan masyarakat yang tidak mampu dibendung lagi, maka bisa saja terjadi saya akan undur diri dari calon kepala desa dan masuk menjadi panitia Pilkades.
" Alasan saya, ingin menyelamatkan kepercayaan masyarakat, jadi tidak ada urusannya penguasa atau yang pihak yang mengintervensi tugas panitia," cetus Prem.
Ketika saya nanti menjadi panitia. hukum yang melindungi saya sebagai Panitia apa silakan dia apa namanya tempuh jalur hukum silakan kita siapa ," jelasnya.
Supaya saya masih panitia untuk melanjutkan penetapan itu pak ya saya melanjutkan penetapan itukah siapapun yang melakukan intervensi terhadap saya mohon maaf hari ini.
"Mengundurkan diri itu ada penekanan-penekanan yang sangat luar biasa di situlah kita pahami kan begitu," Kiranya.
Apakah ada indikasi secara sengaja dilakukan oleh panitia," karena ada tekanan terhadap panitia ini timbul mengundurkan diri sendiri itu, patut diduga ada penekanan penekanan dan indikasi yang sangat luar biasa sehingga panitia melakukan pengunduran diri secara kolektif".
"Dirinya tidak gentar dengan ancaman dari pihak manapun, hidup ini jangan saling menggertak. Bahwa akan berdampak pertumpahan darah, hukum yang melindungi Panitia karena sesuai dengan SOP, kenapa kita takut ada yang melindungi kita," Pungkasnya.
Ketua Panitia Pilkades Nipa yang baru di SK kan, Ediyanto SH, menyampaikan. Dari kami sendiri berharap besar bahwa menaruh harapan terhadap siapapun nantinya yang akan melanjutkan tongkat estafet ini untuk menyelesaikan tugas mulia daripada panitia pemilihan kepala desa Nipah.
Kami berharap besar untuk bisa diselesaikan dengan baik dalam hal itu dan bisa menyelesaikan hal ini dengan kondusif serta tidak mencederai apapun yang memang telah ditetapkan oleh ketentuan perundang-undangan, yang menjadi ketentuan oleh pemerintah daerah.
Hal ini, sehingga dalam jalannya proses tersebut sekira harus lebih baik dari apa yang kami sudah lakukan, sampai detik hari ini terkait keputusan yang diambil untuk mengundurkan diri semua ini.
Kami panitia sesungguhnya hari ini dan Kami merasa tidak nyaman dan merasa bahwa ada pihak-pihak terkait yang mengintervensi keberadaan kami sebagai panitia, lalu kemudian kami sudah tidak bisa lagi membendung Apa yang terjadi hari ini baik dari sisi kami selaku panitia artinya dilematis lah.
Sebenarnya paling tidak begitu sami-sami bisa sampaikan bahwa di sisi depan belakang samping kiri kanan atas bawah, kami sudah mentok lah dalam hal itu sehingga alternatif terbaik jalan keluar dan solusi terbaik Menurut kami hanya pengunduran diri secara kolektif.
"Saya ketua panitia yang di SK kan pada hari ini dan mengundurkan diri juga pada hari ini, " Pungkasnya saya Ediyanto sarjana hukum SH.
Dihari yang sama, Pimpinan Redaksi Media Aspirasi Online dan Cetak mendatangi rumah ketua panitia yang diduga undur diri tanpa menerapkan penjelasan.
Ketua Panitia Pilkades Nipa Kecamatan Ambalawi, Kihajar M. Si, Menyampaikan, dirinya mengambil keputusan untuk melakukan undur diri secara khusus atau pribadi, karena menimbang keluarga.
Saat diwawancarai pada Kamis malam, terkait hasil yang disimpulkan waktu rapat internal diruang rapat DPMDes Kabupaten Bima. " Pihak DPMDes tidak bisa mengambil kesimpulan walaupun ada pernyataan Sekda Kabupaten Bima yang di hubungkan oleh kepala dinas".
"Beberapa saat kemudian saya pribadi sangat terkejut mendengar yang di sampaikan oleh kepala dinas DPMDes kepada kami. " Apabila tidak diloloskan salah satu Oknum Paslon calon kepala desa nipa, pasti akan ada pembunuhan " dilansir ucapan kadis, padahal saat itu juga ada aparat penegak hukum APH, TNI/Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja serta panitia," Beber Kihajar mantan ketua panitia Pilkades Nipa Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima.
"Hal pengancaman tersebut, membulatkan keputusan untuk mengundurkan diri, terlebih dari pihak keluarga juga larang melanjutkan jadi panitia dan mendengar ancaman-ancaman yang grilia dikalangan publik, itupun juga menjadi kesempatan bersama keluarga".
" Sampai saat sampai di rumah, istri saya menangis, pas hari kamis saya pun juga langsung di buatkan surat untuk mengajukan kepada badan permusawaratan desa (BPD) akhirnya di terima dengan baik," Pungkasnya. ( Red/MA/06).
Demi keseimbangan pemberitaan, dan sempat dihubungi beberapa kali kepada kepala dinas DPMDes Kabupaten Bima melalui via telepon seluler dan via WhatsApp, guna mengklarifikasi, namun tidak aktif nomor telepon nya.
Sembari menunggu tanggapan kepala Dinas DPMDes Kabupaten Bima, berita ini ditayangkan oleh Media Aspirasi Online.