Pantauan wartawan Media ini dilapangan yang Ironisnya, Isyu ambruknya plafon puskesmas tambora, bukan baru kali ini akan tetapi mulai pada (20/06/2021) lalu. Saat itu juga anggota DPRD kabupaten Bima komisi lll sidak dilokasi, di tahun (2022) kini baru ada perhatian pemerintah kabupaten Bima, padahal baru saja diresmikannya.
Pada acara peresmian yang turut dihadiri Wakil Bupati Drs. H. Dahlan M. Noer para Asisten, Kepala Perangkat daerah dan Camat lingkup Pemerintah Kabupaten Bima, Kepala Taman Nasional Gunung Tambora, Kepala Balai POM Bima serta MUSPIKA tersebut mengatakan.
Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE, mengatakan, selain bangunan induk Puskesmas senilai Rp 11,7 lebih milyar, juga dibangun sarana dan prasarana pendukung Puskesmas.
Sarana dan prasarana tersebut yaitu rumah dinas Rp 1,51 milyar, pengadaan mobil Ambulance Isuzu Panther Rp.515,6 juta, mobil Puskesmas Keliling double gardan Isuzu Panther Rp.555,2 juta dan pengadaan empat unit kendaraan roda 2 senilai Rp.107,4 juta. Puskesmas ini juga dilengkapi dengan instalasi pengolahan limbah senilai Rp.501,6 juta, penyediaan alat kesehatan (Alkes) Rp.1,99 milyar dan pengadaan Genset Rp. 237,5 juta,terangnya.
Pembangunan Puskesmas kebanggaan masyarakat Tambora. Hal ini ditujukan untuk menangkal isu penyakit malaria yang terjadi di Tambora yang selama ini merupakan daerah endemis Malaria. "Alhamdulillah dalam tiga tahun terakhir, angka kejadian malaria positif sudah di bawah angka 1 per mil, dan ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi kita semua,"jelas Rifai.
Disamping itu, dengan ditetapkannya kawasan Tambora sebagai destinasi wisata berskala nasional dan internasional.
"Kehadiran fasilitas kesehatan yang lengkap ini penting dalam memberikan akses yang lebih luas dan kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan ,"pungkasnya. Tim Komunikasi Publik Dinas Kominfo dan Statistik Kabupaten Bima)
Pada hari selasa (20/06/2021) tahun lalu. Anggota dewan perwakilan rakyat daerah DPRD Kabupaten Bima Duta Nasdem Edy Muhlis, mendadak sidak, pasalnya beberapa masalah di kalangan Pembagunan infrastruktur, jembatan dan puskesmas. di kabupaten Bima.
Edy Muhlis, Menyampaikan, kami melakukan sidak dan mengundang beberapa Media ini dalam rangka mengungkapkan tentang Pembagunan yang sudah di bangun, dan jembatan untuk menyambut antara desa ke desa.
Lanjut Edy Muhlis, bahwa Kami di bagian komisi lll ini, adalah komisi pembangunan, meninjau langsung, bersama anggota Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) kabupaten Bima, Komisi (lll) tiga, Fraksi Demokrat Dapil (lll ) Dedy MT ke puskesmas Tambora didesa Rasabou Kecamatan tambora, setelah tiba di lokasi. Didampingi oleh kepala UPTD Puskesmas Tambora dan Kepala Desa rasabou.
Namun ironisnya kata Edy Muhlis "kami melihat dalam pembangunan puskesmas tersebut, dengan "Nilai kontrak Rp 11.750.000.000,0. Waktu 20 Mei Desember (200) HK. Lokasi puskesmas Tambora kabupaten Bima. Kontraktor PT Tiga Zet Perkasa. Dan konsultan CV. Malindo" Itu asal jadi," Ujarnya.
"Padahal gedung puskesmas ini baru saja diresmikan oleh Bupati Bima, sangat miris melihat yang di kerjakan oleh konsultan proyek, belum saja apa-apa sudah mau ambruk, ini akan dipastikan terjadi runtuh plafon nya".
"Bisa dipastikan kayak ruangan-ruangan didalam gedung hampir ambruk. Apalagi bagia dari pagar yang diduga mudah dijangkau sampai ratusan milih meter. Yang tidak ada pondasi dasar," ungkap Edy Muhlis.
Suryadin S.S M.Si Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda, memberikan tanggapan tertulis melalui via WhatsApp nya saat dikonfirmasi oleh pimpinan redaksi Media Aspirasi Online dan Cetak, pada Jum'at (04/02/2022).
Mengatakan, sehubungan dengan adanya berita Plafon PKM Tambora yang diresmikan tahun lalu jatuh, dapat disampaikan bahwa Plafon yang jatuh tersebut berada pada bagian luar sebelah Barat sepanjang kurang lebih enam meter yang terbuat dari bahan gipsum, seperti diberitakan pada tahun 2021 oleh media ini.
" Plafon tersebut membuat ambruknya akibat terkena gerimis hujan dan angin kencang dua minggu lalu menjadi penyebabnya, di samping pada bagian plafon tersebut ditempati kucing yang menyebabkan plafon gipsum jatuh," Ungkap Kabag Humas dan Protokol kabupaten Bima.
"Fasilitas PKM tersebut sudah diserahterimakan dari Pihak Pelaksana kepada pemerintah daerah, dengan demikian segala konsekuensi yang terjadi kemudian tidak lagi terkait dengan Pelaksana, berbeda halnya jika fasilitas tersebut masih dalam tahap pemeliharaan pelaksana proyek".
"Terkait masalah tersebut, Kepala PKM sudah melaporkan kepada Kadis Kesehatan. Terkait hal ini Kadis sudah meminta pihak Puskesmas Tambora melakukan perhitungan biaya perbaikan kerusakan," paparnya.
Ditambahkan olehnya, "Bangunan berlantai dua yang dibangun diatas lahan seluas 1 ha tersebut menyerap total anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK). Selain bangunan Puskesmas sarana dan prasarana lainnya yang dibangun pada lahan tersebut adalah rumah dinas, pengadaan mobil Ambulance, mobil Puskesmas Keliling double gardan, pengadaan empat unit kendaraan roda 2, instalasi pengolahan limbah, penyediaan alat kesehatan (Alkes) dan pengadaan Genset".
"Kerusakan tersebut secara teknis tidak mengganggu pelayanan karena hanya plafon loby depan dan plafon samping. Demikian penjelasan terkait kerusakan tersebut," Pungkasnya.
Saat ditanya soal pagar puskesmas tambora yang membuat anggota DPRD Kabupaten Bima geram melihat nya. Ironisnya lagi, Kabag Humas dan Protokol kabupaten Bima tidak menjawab pertanyaan tersebut sampai berita ini ditayangkan.
Posting Komentar