Pemuda tersebut menyampaikan salam, kemudian sungkeman terhadap tetuah yang di anggap guru oleh semua masyarakat perkampungan setempat.
Saya hendak ingin mengadu nasib di negri rantau, mohon kiranya saya dibekali wangsit berisi petuah agar kelak ketika di negri sebrang, ananda tidak terlalu dihalau oleh kendala yang akan menghasang cita-cita
Wahai anakku, ada dua wangsit yang jika di yakini dan digunakan secara sungguh-sungguh maka dunia ini akan lebih gampang kau taklukan dalam genggaman tangan mu.
Namun sebagai bekal awal, saya hanya memberi mu satu wangsit dulu, yang baru bisa kau buka setelah kamu ada dinegri rantauanmu.
Jika kau sudah sukses maka wangsit kedua akan aku serahkan untuk melengkapi segala kebutuhan hidupmu.
Setelah menerima satu wangsit dari sang guru panutan, berangkatlah sang pemuda dengan penuh keyakinan dan percaya diri guna meraih sejuta mimpi.
Setelah nyampek di negri tujuan, pemuda tersebut kemudian membuka wangsit yang dibekali gurunya ternyata berisi tulisan,"JANGAN PERNAH TAKUT".
dengan modal tidak pernah takut, pemuda tadi, telah menjelma menjadi seorang yang tangguh dengan gagah berani, bekerja dan berjuang, gagal dan bangkit hingga menjadi seorang yang sukses dan dihormati di negri sebrang lautan tanah kelahirannya.
Segala jenis usaha telah menjadi omset pendapatanya, Banyak buruh yang ia pekerjakan, banyak lahan yang telah bersertifikat atas namanya, hingga separuh besar, negri rantauan menjadi hak milik atas nama pribadinya.
Karena merasa sudah separuh negri telah dikuasainya, terbesiklah ingatan wangsit dari sang guru akan dua wangsing untuk menguasai dunia dalam genggaman, sementara yang ada pada dirinya hanya satu dan itu cukup membuatnya manjadi pengusaha yang sangat di hormati.
Akhirnya berangkatlah sang pemuda sukses tersebut kembali ke tanah asal, guna mengambil satu wangsit lagi seperti yang di janjikan oleh gurunya.
Betapa kaget sang pemuda sukses, setelah nyampek didaratan kelahiranya, dia hanya mendapati batu nisan sang guru. Hatinya tercabik, gemuruh tangisan hingga menggema di ruang cakrawala, prasaan takaruan, penyesalan terlambat kembali selalu menyelimuti bathinya, tanpa sadar pemuda sukses tersebut berteriak sekecang mungkin hanya untuk melampiaskan rasa yang sukar untuk dia bendung.
Kala sang pemuda sukses berteriak histeris di pemakaman sang guru, hadirlah gadis cantik nan ayu rupa menyapanya dengan kelembutan suara sang gadis desa
Si gadispun menyapanya dengan santun sembari meyerehkan selembaran berisi wangsit kedua dari sang guru yang rupanya gadis cantik adalah anak daripada guru besar pemilih makam yang diratapi oleh sipemuda sukses tersebut.
Perlahan penuh harapan, pemuda suksespun membuka gulungan selembaran berisi wangsit guna merangkul dunia. Setelah dibukanya gulungan kertas terdapatlah tulisan berisi. "JANGAN PERNAH MENYESAL".
Dengan membaca wangsit yang kedua, tadinya sang pemuda sukses yang histeris merapati pemakaman sang guru, seketika plong, jiwanya kembali tenang, bibirnya mulai tersenyum, air mata berlinang sedikit demi sedikit mengering, tanpa sadar tangannya mengarah kedada dengan mengelus perlahan, hingga akhirnya pemuda tersebut penjadi raja penguasa beberapa negri sebrang yang dicintai oleh seluruh kalangan.
"Apa kira-kira pesan moral yang dapat kita nikmati dibalik peristiwa sang pemuda tersebut," Terangnya, oleh. Panta Paju, serta mengarahkan satu tujuan, Mari Tuangkan akal sehat.
Posting Komentar