Kepala Desa Pusu Samsul H. Ismail, menyampaikan saat dikonfirmasi melalui via seluler pribadinya, dan membenarkan terkait maraknya kejadian Lala Lantas dilintas sektor wilayah langgudu selatan, memang benar kecelakaan tunggal ini terjadi pas masyarakat yang pulang dari pesta pernikahan keluarganya di desa pusu.
" Terjadi kecelakaan ini karena jalan yang curam sehingga menelan korban 9 orang penumpang, dua orang yang terluka parah, 7 orang yang luka ringan," Kata Kades Pusu.
Lanjut kades, Adapun warga yang menjadi korban ada dari desa waduruka 1 orang. 8 orang warga desa karampi. Dengan muatan pic up 9 Orang penumpang.
"Dengan terjadinya kecelakaan tunggal ini, mudah-mudahan keluarga yang kenak musibah, semoga cepat sembuh dari musibah yang di alaminya. Amiin," Do'a nya kades kepada masyarakat di dua desa tersebut.
dengan kejadian kecelakaan ini pula mudah-mudahan pemerintah daerah baik itu tingkat kabupaten, Provinsi, lebih khusus pusat agar segera melirik kondisi jalan di Lintas sondo-Pusu.
"Dikarenakan sudah sering terjadi kecelakaan. Baik itu Trek yang muatan hasil tani maupun motor masyarakat berpergian di luar desa setempat," Ungkap kades pusu.
Tak hanya kades, salah satu Aktivis berinisial (S) yang tidak ingin namanya tercantum dalam lampiran pemberitaan Media Aspirasi, yang membenarkan juga atas kejadian tersebut.
Aktivis yang mempunyai vokal intelektual dari Alumni STISIP Mbojo Bima bergelutik di dalam Keorganisasian Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) tiba-tiba mengungkapkan tentang perjuangan di massa lalu waktu melakukan aksi demonstrasi di kantor bupati bima.
Dia pun menyatakan kami pada saat itu melakukan aksi demonstrasi di kantor bupati bersama ribuan warga dan tuntutan untuk memperbaiki jalan raya atau infrasturktur yang menyambut kan ke beberapa desa, bahwa itu adalah janji politiknya, Bupati Bima.
"Hal tersebut, masyarakat dan para kepala desa beserta beberapa LSM yang tergabung dalam aksi Demonstrasi untuk menuntut yang di janjikan Bupati Bima kepada warga pada khususnya Langgudu selatan, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima," Ungkap pemuda.
"Sampai Waktu itu pada Senin (29/6/2020), dirinya. harus menahan kekecewaan lantaran aspirasi tak kunjung didengarkan secara langsung oleh Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri SE. Mereka pun memilih mendirikan tenda dan bermalam di depan kantor Pemerintah daerah, hingga aspirasi mereka didengar".
"Pada aksi demo di depan kantor Bupati Bima, tahun lalu, massa yang berasal dari empat desa yakni Desa Karampi, Pusu, Waduruka dan Desa Sarae Ruma menuntut perbaikan infrastuktur desa serta pemerataan pembangunan di wilayah tersebut," Paparnya.
Namun sayangnya sampai saat ini (21/11/2021) jalan yang dijanjikan oleh bupati bima melalui kepala dinas pekerjaan umum PU kabupaten Bima tidak kunjung di tepati dan hari ini mengakibatkan yang sering terjadi dalam kecelakaan tunggal maupun beroda empat dan roda dua.
Warga pun mengancam akan tetap mendirikan tenda di depan kantor pemda hingga tuntutan mereka didengarkan. “Kami tidak akan pulang sebelum semua tuntutan itu diindahkan. Kami akan bangun kemah di kantor bupati, selama seminggu,” ujarnya.
" Sungguh disayangkan juga tentang kebijakan pemerintah daerah, dengan janjinya kepada masyarakat pada saat itu, dan selama ini sudah banyak memakan korban, apalagi kalau diwaktu musim hujan. Tentunya masyarakat merasa lebih khawatir jika melanjutkan aktivitas, mengingat jalan raya yang selalu di PHP kan oleh pemerintah daerah, lebih khusus janji politiknya Bupati Bima," Pungkasnya. (Aryadin/MA/Red).
Posting Komentar