Anggaran Pertanian Dipotong Lagi!

Jakarta ~ Media Aspirasi ~ Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan menyesalkan kebijakan anggaran pemerintah yang setiap tahun alokasi untuk tanaman pangan selalu menurun. Kita tiap hari bicara soal ketahanan pangan, tapi anggaran pertanian tiap tahun dipotong. Sadarlah! Seremoni tidak menumbuhkan sektor pertanian kita. 


"Kami sangat menyesalkan kebijakan anggaran pemerintah yang setiap tahun alokasi untuk tanaman pangan selalu menurun. Pemerintah nampak tidak konsisten tentang pentingnya ketahanan pangan nasional, yang hanya ada dalam program namun tidak disertai dengan dukungan anggaran yang memadai," Sesalnya.


Hal ini tentu bisa berakibat pada turunnya produktivitas tanaman pangan terutama padi dan jagung. Kami berharap ada kebijakan berupa tambahan anggaran terutama untuk komoditas strategis. 


"Kami mencatat sejak tahun 2019 hingga 2022, anggaran Ditjen Tanaman Pangan terus mengalami penurunan, dari Rp 5,9 Triliun pada tahun 2019 kemudian turun menjadi Rp 4,7 Triliun pada tahun 2020 dan turun lagi menjadi Rp 3,6 Triliun pada tahun 2021 ini serta turun drastis pada tahun 2022 mendatang yaitu hanya sebesar Rp 2,1 triliun," Paparnya. 


Lanjutnya Dia. Padahal, pada RPJMN 2020-2024 melalui indikator pangan dan pertanian telah dijelaskan bahwa setiap tahun harus ada capaian indikator peningkatan ketersediaan pangan hasil pertanian dan pangan secara berkelanjutan, maupun peningkatan kualitas konsumsi dan peningkatan produktivitas pangan dan kesejahteraan petani. 


"Sayang, perencanaan RPJMN tersebut tidak diwujudkan dengan politik anggaran yang berpihak pada tanaman pangan. Dengan alokasi anggaran yang rendah, maka target capaian pun akan diturunkan sesuai dengan kapasitas anggarannya". 


"Musim penghujan telah tiba. Ayo fokus bantu petani kita dengan dukungan anggaran yang memadai. Sektor pertanian tidak akan tumbuh hanya karena kita sibuk seremoni sana sini, tetapi anggarannya terus dipotong tiap tahun," Tutupnya.