Foto, Saat ditanggapi oleh wakil bupati dompu |
Ketua (APDESI) Arifin H. Abu bakar, sekaligus Kepala Desa Riwo Kecamatan Woja Kabupaten Dompu, Menyampaikan dalam orasinya, mengingat bupati dompu tidak ada di kantor, maka kami harus menyampaikan kepada wakil bupati haji Sahrul atas penjelasan yang telah diberikan kepada kami jadi mohon maaf bapak wakil bupati.
Dengan ini yang kami sampaikan patut dilupakan Bupati berkooperatif dengan sebuah masalah, bahwa kami memahami dalam hal sistem itu, ada yang lebih tinggi dan lebih dari sistem yang didasarkan pada hal yang bersifat teknis dalam hal. ini bukan Inspektorat," ucap Arifin.
Kami, Mendesak bupati dompu agar menarik kembali terhadap surat keluar dari surat pemberhentian sementara seluruh kepala desa terkait dengan pemberhentian perangkat desa oleh kepala desa, yang telah diberikan oleh bupati dompu.
Lanjutnya Arifin menyuarakan sebagai Tuntutan, Mendesak bupati dompu untuk melaporkan dan membubarkan Tim pengkajian desa, karena diperkirakan tidak memiliki SK dan tidak memiliki dasar yang jelas.
"Mendesak bupati dompu mencopot seluruh camat yang tidak memiliki kopetensi ilmu pemerintahan desa yang tidak paham tentang tugas dan fungsi," katanya.
Saat demo berlangsung, akhirnya wakil bupati melakukan sidang menuntut massa Aksi.
Wakil bupati dompu, Mengungkapkan, Dengan pemerintahan yang paling bawah mulai dari Presiden gubernur bupati dan desa ini adalah satu kesatuan pemerintahan adanya Bupati tentu karena adanya desa, tentu tidak bisa memisahkan satu dengan yang lainnya.
saya sebagai Wakil pemerintah atau wakil bupati pada saat ini menerima semua apa yang menjadi aspirasinya Kepala Desa semua. karena Bupati maupun wakil bupati tidak ada yang mengambil keputusan sepihak,
"Dalam hal ini, mengambil keputusan tentu ada instansi teknis yang membahas kaitan dengan semua permasalahan ini Bupati maupun wakil bupati tidak bisa mengambil keputusan sepihak tanpa kajian teknis itu," ungkap wakil bupati.
Tambah wakil bupati, "perlu kita sadari bersama dan kita ketahui bersama fungsi daripada teknis adalah untuk mengkaji kaitan dengan hal-hal semacam ini apa yang menjadi aspirasinya apa yang menjadi harapannya kami akan melakukan pengkajian secara mendalam," Pungkasnya.
Dalam pantauan wartawan Media Aspirasi dilokasi kantor bupati dompu, disaat wakil bupati dompu inggin menanggapi yang kedua kalinya. Mendadak tiba-tiba dengan kehadiran LSM Lera yang mengungkapkan hal yang sama akan mengakibatkan terjadinya kericuhan di depan bupati dompu, antara massa Aksi Demonstrasi (APDESI) dan LSM Lera, Saling jotos serta lemparan batu.
Setelah selesai aksi demonstrasi berlangsung ricuh, Korlap Massa Aksi Demonstrasi LSM Lera, Pihak kami tidak menerima apa yang dilakukan oleh teman-teman massa aksi Asosiasi kepala desa yang merasa tidak memiliki kebersamaan untuk melakukan orasi dengan kami.
Hal ini, dimana tujuan kami hanya ingin bertemu dengan sekda untuk menagih janji tentang pemberian SP 2 kepada kepala desa wawo nduru dan kepala desa jambu yang memberhentikan perangkat secara sepihak dan tidak mengindahkan perintah langsung bupati dompu, untuk mengangkat kembali perangkat desa yang di berhentikan.
"Ternyata Asosiasi kepala desa tidak ingin kehadiran kami, sehingga mengakibatkan terjadi pelemparan batu terhadap kami LSM Lera dan merusak sounsisten kami dan membuat kami untuk melaporkan ke pihak kepolisian secara resmi," terangnya.
Wakapolres Dompu Mengucapkan saat wawancarai wartawan, Kami berusaha netral dan barusaha membuat situasi kondusif seperti dari aksi santai, saja dalam laporan itu, tidak ada seperti pihak massa aksi (APDESI) hanya meminta agar kasus ini yang mereka laporkan," ujarnya. , Abdi Mauludin Wakapolres
Posting Komentar