Itulah PEPERANGAN Sepasang Kelamin Dan Itu Hanyalah Kegiatan Hawa Nafsu

Bima ~ Aspirasi Media ~ Opini, Mahyudin. Persetubuhan itu ibarat sangkar emas. Yang diluar ingin masuk, yang didalam ingin keluar. Itulah PEPERANGAN pasangan kelamin dan itu hanyalah kegiatan hawa nafsu tetapi, disahkan oleh agama. Disebabkan karena persetubuhan itu adalah sebuah simbolis yang menyimpan makna rahasia hakikat hubungan antara Allah dan Muhammad


Dalam legenda agama diceritakan bahwa pada mulanya Dia menciptakan adam, lalu diciptakanNya juga hawa. Anehnya, Hawa justru justru dari diri Adam itu sendiri bukan berasal dari sesuatu yang diluarnya. Seperti konon, dunia ini diciptakan juga berasal dari tuhan itu sendiri atau semesta dunia adalah pengejawantahan manifestasi ilahi 


Dengan demikian adam pun diciptakan dengan posisi berdiri tegak dan ini tidak konsisten pada mahluk lainnya, itu berarti adam dan hawa dijadikan sebagai simbol. Coba tanggap saja bentuk kemaluan adam, bukankah bentuk ALIF atau angka satu, tegak lurus .. Dan, kemaluannya berbentuk angka NOL simbol kekosongan yang bersipat mungkin. bisa ada, bisa tiada


Bisa menjadi ada atau menjadi tiada, itu bergantung pada apakah angka itu berdiri dibelakangnya ataukah tidak .. Itulah yang dimaksud, sebenarnya segala sesuatu yang ada ini bisa menjadi ada dan tiadanya adalah tergantung pada kehendak-Nya ..! Jadi, dengan demikian pernikahan antar pasangan kelamin menjadi jelas itu hanyalah sebuah bentuk simbolisasi


Atas kebenaran yang menunjukan bahwa, adam yang sebagai simbol ALIF ke Esaan ilahiah. dan hawa simbol sebagai NOL kekosongan. Sehingga Bola dunia semesta haruslah disatukan kembali kekosongan yang adalah berasal dari adam, kalau Bahasa Arabnya "Garwo, sigaring nyowo". Begitu pun semesta raya yang juga berasal dari-Nya. Haruslah dinyatakan sebagai bagian dari keutuhan-Nya, ini menjadi perjalanan kembali. innalillahi wa innaillaihi rojiun


Sehingga sang penyeru berpesan, "Datangilah undangan pernikahan, Nikah dalam bahasa indonesia berarti kawin atau bersenggama, bersetubuh, bahasa Arabnya manunggaling. Pernikahan dalam pengertian antar sepasang kelamin yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat hanyalah sebuah pernikahan biasa yang bersipat ritual, bisa dilakukan dan dihadiri oleh siapa saja


Adapun, pernikahan itu dalam pengertian persenggamaan adalah antara Allah dengan Muhammad, inilah yang dikatakan pernikahan agung. Jadi, undangan pernikahan ini maknanya ialah menghadiri wejangan ilmu asal usul diri untuk menuju pencapaian puncak kesempurnaan makrifat, manunggaling kawulo gusti. Pesan-Nya, jika kamu telah akil balig dan mampu, menikahlah!”


Jadi kelompok yang menganggap kebenaran agama hanyalah apa yang tersurat bukan apa yang tersirat disebalik ungkapannya. Maka memahami pesan kalimat diatas yaitu siapa yang sudah memasuki masa usia dewasa secara biologis dan ia mampu memenuhi baik nafkah lahir maupun nafkah batin. Dengan pengertian apa saja yang menyangkut kebutuhan hidup termasuk didalamnya, dapatlah dikatakan ia telah memenuhi syarat untuk memasuki pernikahan


Sebab, kewajiban suami adalah disamping mampu membahagiakan keluarga bagi kehidupan dunia, ia juga berkewajiban menyelamatkan keluarganya untuk bisa berbahagia pada kehidupan akherat yaitu, kembali kepada-Nya. PertanyaanNya, dapatkah seseorang yang belum mencapai “Pernikahan agung“ disebut sebagai orang yang telah memenuhi syarat bagi sebuah pernikahan, sakral.?


Jadilah pria sejati dan, lalu rayakanlah pernikahan agung .. !!!. tapi ingat, pernikahan dibatasi hanya boleh dengan empat istri. artinya, pernikahan agung hanya akan terwujud hanya jika dirayakan dengan yang awal dan yang akhir, yang lahir dan yang batin.! Yaitu, siapa yang senantiasa berada pada wilayah ini akan hidup didalam keheningan.


#Ayok #Ngopi

Hera Mahapeta