R. Moelyono Masrun : Optimis Pasangan DILAN Kembali Menangkan Kontestasi PILKADA Bima 2021

Bima, Media Aspirasi_Mengamati strategi politik yang sedang dimainkan oleh rival politik Dinda Dahlan (DILAN) yang semakin memanas, memaksa salah satu Aktivis kondang Bima Ini angkat bicara, pria plontos yang lebih di kenal dengan nama Moel Institut yang di temui di ruamh makan BBA pada sabtu 23/05/2020, katakan kalau kemenangan politik adalah kemenangan Strategi, menurut pengatan kami sejauh ini, DILAN Masih berpeluang memimpin Dana Mbojo Dana Mbari Ini. Katanya.

Menurut beliau Narasi yang di bangun, tentu berdasarkan realitas politik yang berkembang, di antaranya adalah semakin besarnya koalisi partai politik yang mengarah ke DILAN, maka dari itu semakin beliau dan masyarakat, makin yakin kalau pasangan ini makin kokoh, di tambah lagi kaum tua dan sebaya masih sangat mengaharapkan kepemimpinan dari Istana Mbojo. " Dimanapun saya coba bangun komunikasi dengan tetuah adat, pemuda dan paruh baya, mereka selalu mengatakan. " Semasih ada petunjuk dari istana, maka IDP tidak akan bisa di kalahkan, karena memang telah menyatu dan bertahta dengan kami. Ungkapnya.

Saya terus mengamati , gerakan dan manufer politik dari rival - rivalnya, tapi tidaklah begitu signifikan mempengaruhi bangunan politik DILAN yang sudah terlebih dahulu mendapat mandat rakyat.

Moel Institut yang di kenal sebagai aktivis pro demokrasi papan atas ini juga mengatakan. " Saya jarang kok, ketemu IDP, Bahkan sejak ia di lantik sampai hari ini, baru dua kali duduk bareng IDP. " Adasih tawaran dari koneksi bahwan ada nitip salam dari IDP untuk ke Istana, tapi tidak pernah saya iyakan. " Rutinitas pertemuan iti tidak penting, yang terpenting adalah bagaimana memenej gerakan politik yang konstruktif dengan target kami adalah menang keliling di seluruh Desa se Kabupaten Bima. Imbuhnya.

Kalau ingat dahulu, saya yang paling anti dengan Almarhum, Fery Zulkarnain, ST (Dae Fery). Bahkan sehari sebelum beliau wafat, saya pernah melempar beliau mengunakan batu, waktu dia cek bencana banjir di Kecamatan Woha kala itu. Tapi lambat laun, kebencian saya berubah menjadi cinta setelah dekat dan mengenal IDP, Lebih - lebih akan sosoknya yang sabar, bisa menjadi ibu bagi anak - anaknya (Rakyat Bima), punya emosi yang mumpuni kala di hadapkan pada kritikan, fitnah, cercaan dan sejenisnya. Tutupny(MA3).