Bima, Media Aspirasi. Kontestasi PILKADES Desa Sanolo yang berlangsung pada senin 16/12/19, berahir ricuh, pasalnya para pendukung calon nomor urut 1, tidak bisa menerima kekalahan.
Salah satu korban yang bernama Guntur Arifin, yang merupakan timses paslon no 4 sekaligus pemenang kontestasi pilkades Desa Sanolo periode 2019 - 2025, ruamhahnya sasaran amukan pendukung calon nomor 1.
Sa'at di konfirmasi di depan rumahnyan, Guntur mengaku sangat kecewa atas ulah oknum yang melempari rumahnya. Saya akui memang semua orang mengalami kekalahan pasti merasa kecewa, namun tidak harus merusak atau menghancurkan milik tim lainya. Katanya.
Tambahnya,seharusnya kalau mengikuti kontestasi macam ini semua calon harus memiliki mental siap menang siap kalah, sebagai salah satu bentuk profesionalisme, jika memang tidak siap menerima kekalahan jangan ikut kontestasi politik. Pungkasnya.
Tidak hanya saudara Guntur yang jadi Korban, Damrun merupakan purnawirawan TNI angkatan Darat, sekaligus adik kandung dari calon nomor urut 4, juga jadi korban amukan pendukung Calon nomor urut 1. Damrunpun mengaku sangat kecewa, dengan sikap tidak realistisnya pendukung nomor urut 1, kata beliau dimanapun ada pemilihan macam ini pasti ada yang menang dan yang kalah. Tutupnya(MA3)
Posting Komentar