Ketua BEM STISIP Mbojo Bima Menyatakan, Misi Bima Ramah Hanya Angan - Angan


Bima, Media Aspirasi. Ketua BEM STISIP Mbojo Bima Ismadin, menyatakan kalau Akhir-akhir ini, gerakan kaum muda perlahan mulai menggeliat kembali seiring dengan meluasnya kekecewaan masyarakat pada rezim penguasa ( BUPATI dan WAKIL BUPATI BIMA ) meski sifatnya masih sporadis dan mengusung tema yang berbeda beda, alurnya mulai jelas pemuda mulai skeptis bahkan pesimis pada pemerintahan DINDA dan DAHLAN yang sudah berjalan selama 3 tahun namun belum ada perubahan yang signifikan pada postur daerah kab. Bima hari ini.

Menurutnya, Orientasi kekuasaan DINDA dan DAHLAN yang lebih mengarah kepada politik pencitraan dan politik elitis sehingga menempatkan rakyat pemilik mandat di wilaya pinggiran,   BIMA RAMAH merupakan formulasi VISI-MISI yang sampai detik ini belum di rasakan efektivitasnya dalam meyelesaikan problem kesenjangan sosial dan ketimpangan sosial yang ada di kab. Bima. dan terlebih lagi pemimpin daerah kab. Bima ini lebih sibuk bercengkraman dalam zona nyaman elit politik ketimbang memikirkan nasib rakyatnya yang membutuhkan sentuhan hangat dari pemimpinya.  dengan demikian tidaklah heran jika kita masih banyak melihat kemiskinan yang di alami oleh masyarak kab. Bima, korupsi, kolusi dan nepotisme meraja lela, pembabatan liar yang menggunduli hutan lindung dimana mana, harga bawang merah yang turun drastis padahal komuditas unggulan, peredaran narkoba yang sulit di bendung, belum lagi Eskalasi konflik semakin meluas hampir di seluruh wilayah, pertanyaanya adalah tindakan serta langkah apa yang di ambil oleh pemimpin daerah dalam hal menangani masalah-masalah tersebut. Tuturnya.

Tambahnya, BUPATI dan WAKIL BUPATI BIMA  hanya sibuk pada politik pencitraan yang bertentangan dengan ( ASKESTISME POLITIK ) Perilaku pemimpin seperti ini berimbas pada  mengabaikan tanggung  jawabnya dalam menjalankan tugas sebagai corong legal masyarakat Kab. Bima. Belum genap satu tahun masa kepemimpinannya, masyarakat Kab. bima di kejutkan dengan isu yang beredar luas bahwa ada konspirasi atau persekongkolan dalam merombak SKPD Kab. Bima, dengan  kebijakan politiknya yang kontroversial ini, perombakan SKPD Kab. BIMA yang menuai banyak polemik, kebijakan bupati mendapatkan banyak kecaman dari berbagai macam kalangan, baik dari aktivis mahasiswa, LSM, Akademis. Tegasnya.

Perombakan struktur pejabat satuan kerja perangkat daerah yang akhir-akhir kemarin di lakukan oleh BUPATI dan WAKIL BUPATI BIMA kian meneguhkan dominasi kaum elit politik dan terjadi transaksional jual beli jabatan, artinya bahwa yang memiliki modal dan network/jaringanlah yang besar peluang  untuk bisa mendapatkan posisi atau jabatan dalam struktur pejabat satuan kerja perangkat daerah kab. Bima, sehingga wajar saja jika postur birokrasi-oligarki seperti itu berporos pada politik transaksional dan representasi, dalam konteks situsiasi politik yang sedang mengalami sumabatan seperti sekarang, kaum muda harus meneguhkan kembali arah politiknya agar tetap memberi kontribusi pada Kabupaten Bima yang kita cintai. Pungkasnya (TIM).