Foto: Ketua Yayasan Taman Madya Baiturrahman, Muh Daud Akbar ST |
Ketua Yayasan Taman Madya Baiturrahman, Muh Daud Akbar ST menyampaikan, 63 siswa yang dilepas ini merupakan siswa dari tiga jurusan. Yakni Tehnik SPM, Tehnik Instalasi Tenaga Listrik dan Tehnik Komputer Jaringan (TKJ).
"Mereka sudah dinyatakan berakhir melaksanakan pendidikan di sekolah ini," ujarnya.
Dari puluhan siswa yang dilepas, diakui sebagian sudah diterima oleh perguruan tinggi. Sebagian lagi sudah diterima bekerja disejumlah perusahaan Indonesia.
"Delapan siswa kita lolos jalur beasiswa di Politehnik Bosowa Makassar. Empat siswa dijalur undangan, satu siswa sudah diterima bekerja di Ahas Tunas Dwipa Mandiri Kota Bima," bebernya.
Selain itu, satu siswa lagi di Peternakan Cianjur. Dua orang di PT Wira Bima Turbo Indonesia. Dua orang di PT Indo Jaya Kimia Indonesia Jakarta dan dua orang bekerja di Alfamart Makassar.
"Kedepan untuk para siswa kita lagi jajaki beberapa Politehnik. Baik di Makassar maupun di Manufaktur Bandung," ungkapnya.
Tahun ajaran 2018-2019, sekolah setempat akan membuka dua jurusan baru. Yakni Jurusan Energi Terbarukan dan Tehnik Kimia Industri.
"Jurusan yang kami buka ini, dalam rangka membuka peluang usaha bagi generasi Bima kedepan," terangnya.
Dia berharap kegiatan pelepasan tersebut dapat membangun sinergitas, baik siswa dengan pihak sekolah maupun sekolah dengan wali murid. Sebab kedepan kata dia, siswa yang dilepas akan memberikan motivasi bagi lulusan berikutnya.
"Lulusan yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi akan kita jadikan pengajar di sekolah ini," ungkapnya.
Selain itu, siswa yang akan bekerja dalam dunia usaha diharapkan memperhatikan tiga aspek. Yakni Sikap, kemampuan komunikasi dan keahlian.
"Tiga aspek ini, hanya keahlian yang didapatkan di sekolah. Sedangkan sikap dan komunikasi terbentuk dari karekter pribadi siswa. Makanya pendidikan ini tidak lepas keterlibatan orang tua dan lingkungan," katanya.
Kedepan, untuk membangun sinergitas tersebut, pihak sekolah akan membangun pendidikan keluarga kelas orang tua siswa. Pendidikan keluarga ini rutin dilaksanakan dalam setiap bulannya.
"Kita sudah berpikir bahwa kemajuan pendidikan itu bukan hanya menjadi tanggungjawab pihak sekolah. Tapi yang lebih utama peran orang tua. Dan itu akan kita sinergikan demi kemajuan pendidikan SMK ini kedepannya," pungkas Daud. (MA3)
Posting Komentar