Bima, Media Aspirasi.- Ketua MUI, Drs. HM. Saleh Ismail, menggelar rapat pembentukan Pengurus Hari Besar Indonesia (PHBI), Kamis (31/05/2018), di Aula Kantor Baznas Kota Bima.

PHBI Kota Bima melakukan rapat persiapan dengan utusan pemerintah Kota Bima, dengan beberapa pejabat teras yang turut hadir dalam acara tersebut, Waka Polres, Pol PP, dan Dinas Perhubungan, beserta kepala kemenag Kota Bima, Drs. Abdul Munir.

Ketua MUI, Drs. HM. Saleh Ismail, dalam sambutannya, mengatakan, pihaknya berharap pada penyelenggaraan Bulan suci ramadhan dan idul Fitri bisa berjalan aman dan Lancar.

Kepala Kemenag Kota Bima, Drs. Abdul Munir, dalam Sambutannya Berharap pada kesempatan ini agar penitia PHBI memilih orang-orang yang Ditetapkan menjadi Khatib, Imam sesuai dengan kondisi Masyarakat jangan dipaksakan kehendak ini.

Waka Polres Bima Kota, Yusuf, dalam Sambutannya, berharap pada bulan suci ramadhan ini tidak ada gangguan kantimas selama bulan suci ramadhan lebih-lebih menjelang  idul fitri nantinya, mari sama-sama menjaga kantimas. Dan bukan hanya itu saja, kantibmas, berpesan kepada seluruh masyarakat, sebelum pergi meninggalkan rumah mohon dicek dulu segala perabotan dalam rumah dan lain-lain, karena takutnya terjadi yang tidak diinginkan Dan sebagainya, imbuhnya.

Munir, juga berharap kesempatan ini PHBI Juga sekaligus Saja pembentukan penitia Idul Fitri Dan idul Adhar. Harapnya.

Kabag kesra kota bima Drs. H.A. Wahab, Dalam Sambutanny, kami berharap pada kesempatan ini, jangan ada lagi perdebat panjang terkait dengan Idul Fitri, karena sudah ditetapkan oleh PHBI, Berkoordinasi dengan penitia PHBI Kecamatan tempat-tempat untuk Idul Fitri, tahun 2018 ini. (MA.2)


Bima, Media Aspirasi.- Ikatan Mahasiswa Bima (IMBI) Mataram melakukan Audensi dengan Kejati NTB terkait indikasi korupsi pembangunan proyek IKK Air Bersih Kecamatan Woha Kabupaten Bima Tahun 2016 yang diduga kuat yang merugikan keuangan negara milyaran rupiah.

Mereka menuntut Kadis Perkim selaku dinas terkait harus bertanggung jawab atas kegagalan proyek IKK Woha, Ketidak jelasan transparansi anggaran oleh dinas terkait dari beberapa audiensi oleh masyarakat setempat tentang masalah proyek IKK Woha terutama Desa Samili sebagai tempat lokasi pembangunan proyek air bersih menimbulkan keraguan bahwa proyek IKK Woha terindikasi korupsi karena ditemukan kejanggalan kejanggalan bestek pekerjaan yang tidak sesuai SOP.

Dalam forum audiensi, Ketua IMBI menyampaikan bahwa kasus ini akan terus dikawal dan dipresure sembari melakukan pengumpulan data tentang kegagalan proyek tersebut untuk dilaporkan secara resmi di Kapolda NTB berdasarkan instrumen dan standar berkas yg diarahkan oleh Kejati NTB.


Pada sisi lain Rian Wijaya mantan Ketua Cabang HMI MPO Cabang Mataram menjelaskan tentang Jumlah anggaran sekitar 5.6 M utk IKK woha dan proyek ditangani oleh PT Sari Ika Dina, namun proyek tersebut tidak diimbangi antara jumlah anggaran dengan kualitas proyek mulai dari banyaknya pipa induk dan pipa penyaluran yang tergeletak diatas permukaan tanah yang seharusnya di tanam sedalam 1 meter sampai pada banyaknya fasilitas sarana dan prasarana yangg rusak sebelum masanya.
Kemudian Pihak kejati mengapresiasi adanya kesadaran Pemuda dan Mahasiswa dalam rangka mengawal tentang pembangunan daerah, dan akan menangani secara serius tentang lapora-laporan apabila benar-benar ditemukan indikasi KKN. (MA.2)

Foto: Inilah kondisi tanaman padi petani di Desa Sanolo Kecamatan Bolo.
Bima, Media Aspirasi - Kekeringan melanda puluhan hektare tanaman padi disejumlah kawasan di Desa Sanolo Kecamatan Bolo. Akibatnya petani terancam gagal panen.

Dari pantauan Media Aspirasi, kekeringan terjadi di So Malino I dan II, So Bata Muku dan So Oi Sonco. Dengan total lahan sekitar 30 hektare.

“Kekeringan tahun ini tidak diduga. Biasanya untuk pola tanam Musim Kemarau  (MK) I masih ada sisa hujan. Saat ini sama sekali hujan tidak turun sehingga meenimbulkan kekeringan,” ujar petani asal Desa Sanolo, Hasan saat dikonfirmasi di So Malino I, Rabu (30/5).

Kata dia, khusus So Malino, setiap tahunnya bisa panen normal dengan menggunakan Dam atau Daerah Irigasi (DI) Desa Tambe. Namun tahun ini, pasokan air tidak sampai pada lahan pertanian para petani.

"Hal itu menjadi permasalahan serius karena selain lahan di So Malino, lahan yang ada di So lain pun terancam gagal panen,” terangnya.

Untuk antisipasi saat ini, petani menggunakan air yang bersumber dari sumur bor pribadi yang ditanam di pematang sawah.
“Karena tidak ada pasokan air. Kita gunakan sumur bor untuk antisipasi awal, ” tutup Hasan.

Senada disampaikan Syafrudin, petani asal Desa Rato. Kata dia, puluhan hektare padi terancam gagal panen karena kekurangan pasokan air.

“Dilihat dari kondisi panas matahari saat ini. Tanaman padi tidak tahan akibat terjadi kekeringan, ”  ujar Syafrudin.

Dia berharap, pemerintah dan dinas terkait mencari solusi terbaik dalam menghadapi kekeringan saat ini. “Kita minta pemerintah carikan solusinya. Kasihan petani, apalagi banyak yang sewa lahan, ” ungkapnya.

Kekeringan tersebut diakui PPL Desa Sanolo, H Ridwan SP. Kata dia, sekitar 30 hektare lahan petani di Desa Sanolo tidak memperoleh pasokan air.

“Tercatat sebanyak 30 hektar mengaalami kekeringan akibat tidak dapat pasokan air. Sejauh ini petani hanya menggunakan sumur bor ukuran kecil untuk mengantisipasi gagal panen,” pungkas H Ridwan. (MA1)


Bima, Media Aspirasi.- Bulan puasa merupakan bulan yang penuh keberkahan dan akan sangat indah bila dijalankan dengan kegiatan yang bermanfaat. Momen yang penuh berkah ini dimanfaatkan oleh Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (Stasiun KIPM) Bima untuk berbagi pada sesama yakni dengan melaksanakan pembagian takjil gratis untuk berbuka bagi masyarakat yang masih melakukan aktifitas berkendara menjelang berbuka puasa, Senin (28/05/2018).
Pembagian takjil untuk berbuka puasa ini diberikan langsung oleh Kepala Stasiun KIPM Bima dan seluruh pegawai juga melibatkan para istri pegawai kepada pengendara yang melintas  di Jalan Raya Lintas Sumbawa, Talabiu tepatnya depan kantor Stasiun KIPM Bima. Dalam kegiatan ini dibagikan takjil sebanyak 200 paket takjil.

Kepala Stasiun KIPM Bima, Ridwan mengatakan kegiatan pembagian takjil gratis ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat khususnya saudara-saudara muslim yang saat ini sedang menjalankan ibadah puasa.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa dapat terbantu,”ujar Ridwan.

Beliau juga berpesan kepada masyarakat agar selalu menjaga kebaikan dan silahturahmi pada bulan Ramamdhan sehingga keberkahan bulan ini dapat digapai. (MA.2)


Suasana mencekam saat warga Desa Sanolo dan Desa Sondosia saling serang

Bima,Media Aspirasi.- Peristiwa menegangkan terjadi di Kecamatan Bolo. Dua desa tetangga, Desa Sondosia dan Desa Sanolo bentrok dan saling serang.
Bentrok dipicu adanya salah satu warga Desa Sondosia yang mencoba membacok warga Dusun Sonco Desa sanolo, Jum’at (26/5/18) sekitar pukul 17:10 Wita.

Informasi yang dihimpun
media ini, korban  Frs (18), warga Dusun sonco sedang mencari takjil untuk berbuka puasa di sore hari langsung dibacok oleh Seorang warga Desa Sondosia. Beruntung korban tidak mengalami luka serius.

Akibat aksi pembacokan tersebut, warga dusun sonco tersulut emosi langsung menyerang Warga Desa Sondosia. Beruntung kesigapan satuan Brimob Subden A menghalau warga yang mencoba menembus barikade aparat.

Satuan brimob melakukan tembakan peringatan supaya mengurun
gkan niat warga menyerang.

Namun nahas, tembakan peringatan tersebut mengenai salah satu warga Dusun yang baru pulang dari Masjid melaksanakan Sholat Magrib, korban bernama firdaus langsung dilarikan ke Puskesmas Woha",

Dari hasil pemeriksaan Dokter korban mengalami luka robek
tembak di paha bagian belakang.

Setelah ada korban penembakan masyarakat setempat langsung memblokade jalan,tidak lama setelah masyarakat memblokade jalan,datang satuan Polisi Patmor membubarkan masyarakat dengan melakukan tembakan peringatan.

Setelah dilakukan pembukaan blokade jalan suasana tampak aman terkendali
Terlihat Kapolres Bima AKBP Satrio Bagus Wibowo SIK melakukan pendekatan persuasif terhadap masy
arakat guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Kapolres Bima AKBP Satrio Bagus Wibowo SIK yang di temui di TKP
, tentang bagaimana tindak lanjut dari pihak Polres Bima terkait kejadian ini, “Kami sedang mendalami perso'alan ini dan akan melakukan pendekatan Persuasif terhadap masyarakat,guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.Pungkasnya (MA2).

Kasi Bidang PTK Kependidikan, H. Ahmad, M.Pd

Bima.Media Aspirasi.- Dinas Dikbudpora Kabupaten melalui kasi PTK gelaar Sosialisasi  dan seleksi  calon kepala sekolah tahun 2018.Tempat pelaksana'an sosialisasi tersebut di SMPN 3 Woha yang dibuka secara resmi Sekretaris Dikbudpora Drs.H.Lukman pada Sabtu (12/05/18).

Kasi PTK Dikbudpora Drs. H. Ahmad M. Pd Menjelaskan menjelaskan jumlah peserta yang mengikuti seleksi cakep,sebanyak 151 peserta,namun yang lolos seleksi cuman 137 peserta,sedangkan 14 diantaranya tidak memenuhi syarat Adminstrasi.bebernya.

Sambungnya,dari 137 peserta yang lolos seleksi Calon kepala sekolah,mereka siap menempati sekolah yang lowong se Kabupaten Bima, mulai dari kepala TK sampai Kepala SMP,adapun tes yang di jalani oleh para peserta  sa'at seleksi,meliputi  tes akademik,tes tertulis,tes wawancara dan tes pembuatan karya ilmiah.terangnya.

Menurut beliau tes cakep akan di laksanakan dalam bulan ini.Saya berharap kepada seluruh peserta calon Kepala Sekola agar bisa melaksanakan tugas dengan baik,sesuai TUPOKS juga harus memiliki 3 kompetensi dasar yaitu manajerial, kewirusahaan, dan  supervisi.harapnya (MA.2)


Bima, Media Aspirasi.terjadi kecelaka'an di Desa Sondosia Kecamatan Bolo, Kab.Bima pada jum'at 11/5/18 sekitar jam 08:30 wita.

Kecelaka'an Bis Mahatir,dengan jurusan Sape Donpu yang menabrak satu rumah milik warga di Drsa setenpat,yang kebetulan pemilik rumah tersebut adalah Sekertaris Dinas Perhibungan, Bapak Rahmatulah S.H.

Sa'at di konfirmasi oleh wartawan media ini,Pak Rahmatulah selaku pemilik ruamah yang di tabrak,beliau mengaku sangat kaget karena kalau di pikir secara akal sehat ini mustahil,karena letak rumahnya cukup jauh dari jalan raya,yang walaupun letaknya di depan jalan.katanya.

Sementara itu Sopir Bis yang beranama Dedi yang berasal dari Desa naru kecamatan Sape,menceritakan tentang kronologis kejadian kecelaka'an tersebut,menurutnya kecelaka'an tersebut diakibatka oleh terlepasnya penyanggah yang menghubungkan antara setir sama roda,sehingga pada sa'at di putar setirnya sudah tidak berfungsi lagi. Jelasnya.


Tambahnya,yg membuat saya lega, sa'at kecelaka'an ini tidak ada korban jiwa, yang walaupun terjadadi kerusaka pada satu Unit rumah juga mobil insya allah bisa di perbaiki.Pungkasnya. (MA.2)


Bima Aspirasi - Jum'at (11/05/18) Sekitar pkl 10.30 wita bertempat di RT. 04 RW. 02 kelurahan Rabadumpu Timur kecamatan Raba Kota Bima, Bertepatan di depan masjid besar Rabadumpu, Tim Opsnal Sat Resnarkoba Polres Bima kota melakukan penangkapan memiliki menyimpan Narkotika Golongan 1 jenis Sabhu, 

Dari hasil pengeledahan tim Opsnal berhasil meringkus dua orang diduga memiliki barang haram. Nr, (28 ) beralamat RT. 04 RW. 02 Kelurahan Rabadompu Timur  Kecamatan Raba Kota Bima Dengan barang bukti berupa 3 buah bong 1 buah tas kecil, 6 buah korek api gas, 1unit HP merek Polytron, 2 buah tabung kaca dan 1 bungkus plastik klip. 
Sementara pelaku lain Am (28 )alamat RT.15 RW.04 lingkungan oimbo kelurahan kumbe kecamatan Raba Kota Bima dengan barang bukti 1 plastik klip transparan berisi 5 lembar plastik klip Di duga shabu, 1 buah HP merek Nokia dan uang tunai sejumlah 650.000.00. Rupiah. 

''adapun Kronologis kejadian yaitu berdasarkan informasi masyarakat bahwa akan ada transaksi jual bili Narkotika di salah satu rumah pelaku Nr dengan alamat RT. 04 RW. 02 Kelurahan rabadumpu Timur kecamatan Raba tempatnya di depan Masjid Besar rabadumpu, 

Kemudian Tim Opsnal melakukan pemantauan di TKP dan melakukan penggrebekan dan penggledahan serta ditemukan barang bukti tersebut'', 

Kini ke dua pelaku gelandang dan barang bukti dibawa ke Mapolres polres Bima kota untuk dilakukan penyelidikan terkait kasus  yang didalaminya. ( har)


Bima, Media Aspirasi.- Penyelenggaraan penanggulangan bencana yang cepat, tepat dan tangguh merupakan hal yang mutlak dilakukan.

Kegiatan yang di selenggarakan pada rabu (9/5) bertempat di Aula Hotel Marina Kota Bima, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir. H. Nurdin mewakili Bupati Bima membuka secara resmi acara Sosialisasi Optimalisasi Pemanfaaatan Sarana dan Prasarana Pemadam Kebakaran yang diadakan oleh BPBD Kabupaten Bima bekerjasama dengan PT. New Sentosa. Turut hadir pada kegiatan tersebut Direktur Marketing PT. New Sentosa Fire Fighting Technology Vivi Yanet, Kepala BPBD Kab.Bima, Kepala BPBD Kota Bima, Kepala BPBD Kab.Dompu, Kasat Pol PP Kab.Bima, Kasat Pol PP Kota Bima, Kasat Pol PP Kab.Dompu, dinas terkait serta para peserta workshop.

Dalam sambutannya, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir. H. Nurdin mengatakan bahwa pada hakekatnya bencana adalah sesuatu yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan. Pandangan ini memberikan arahan bahwa bencana harus dikelola secara menyeluruh sejak sebelum bencana, pada saat bencana, dan setelah kejadian bencana. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen khusus dalam penanganannya. “Dalam manajemen bencana terdapat empat tahapan penanggulangan bencana yang meliputi rencana penanggulangan bencana, rencana kesiapsiagaan, rencana tanggap darurat dan rencana pemulihan.terangnya

Tambahnya sosialisasi optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana pemadam kebakaran diperlukan sebagai langkah kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana kebakaran.Beliau juga mengatakan bahwa dengan upaya peningkatan kewaspadaan, kita dapat mengurangi ketidakpastian melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang handal dalam penanganan bencana kebakaran. 

Karenanya perhatian dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana yang cepat, tepat dan tangguh merupakan hal yang mutlak dilakukan lebih khusus terhadap jenis ancaman bencana kebakaran.” “Kegiatan ini menjadi sangat tepat dan strategis karena mengingat kejadian bencana kebakaran di wilayah Bima dan Dompu semakin meningkat, yang mengakibatkan kerugian harta benda dan kerusakan sarana dan prasarana bahkan korban jiwa.Pungkasnya.

Sementara itu, Desi selaku Marketing PT. New Sentosa dalam pengantarnya mengatakan bahwa PT New Sentosa International yang berkantor di Jakarta Pusat itu memiliki fasilitas produksi yang berlokasi di Kalibening, Magelang, Jawa Tengah. Seluruh kegiatan produksinya dilakukan oleh tenaga kerja terampil putra putri Indonesia mulai dari perancangan awal (penyusunan desain) sampai sentuhan akhir.katanya.

Selain itu, bahan (material) yang digunakan pun sebisa mungkin menggunakan produk buatan dalam negeri, kecuali beberapa komponen seperti mesin kendaraan dan mesin pompa yang sejuah ini masih menggunakan mesin buatan luar negeri. Dengan demikian, seluruh kendaraan pemadam kebakaran buatan PT New Sentosa International memiliki tingkat kandungan lokal yang tinggi, yaitu di atas 80%. “Perusahaan juga sudah mengekspor puluhan mobil pemadam kebakaran beserta peralatan pemadam kebakaran buatannya ke berbagai negara di dunia seperti Bangladesh, Vietnam, Jepang, Tanzania, Sudan, Nigeria dan Inggris.tegasnya.(MA.2)

Foto: Inilah bangunan tower yang menjadi polemik warga Desa Kananga yang sudah berakhir.
Bima, Media Aspirasi - Polemik tower Base Transceiver Station (BTS) milik PT Telkomsel di Desa Kananga Kecamatan Bolo, usai. Warga sekitar lokasi tower memperoleh uang sebesar Rp 40 juta yang bersumber dari pemilik lahan dan pihak Telkomsel.

“Masalah sudah berakhir. Pemilik lahan sudah menyerahkan sebagian uang sewa kontrak lahan kepada warga, ” ujar Kapolsek Bolo, AKP Muhtar HI S Sos saat dikonfirmasi di ruangannya, Rabu (9/5).

Kata Kapolsek, terkait penyerahan uang tersebut telah dibuat surat pernyataan. Yakni oleh pemilik lahan dan warga sekitar yang  ditandatangani Kepala Desa, Ketua BPD, Kepala Dusun dan lima orang perwakilan warga.
“Ada surat pernyataan tentang pemilik lahan bersedia memberikan uang Rp 30 juta. Saat penyerahan ikut disaksikan oleh Babinkamtibmas desa setempat, ” terangnya.

Lanjut Kapolsek, terkait giat itu juga, pihak kepolisian hanya mengawasi saja. Sedangkan teknis selanjutnya kewenangan unsur Pemdes setempat.
“Kita hanya kawal saja. Selanjutnya terkait aliran uang yang bersumber dari pemilik lahan tersebut, bukan kewenangan polisi, ” bebernya.

Dirinya mengaku telah berkoordinasi dengan Kades setempat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait hal itu. Akan tetapi, Kades juga menyampaikan bahwa masalah uang tersebut adalah untuk warga sekitar tower, dan akan dibagikan oleh Kadus setempat ke warga lainnya.
“Saya sudah mencari tahu kebenarannya. Uang tersebut sumbernya dari pemilik lahan untuk dibagikan ke warga, ” ungkap Kapolsek.

Kades Kananga, Muhamad Nur SH membenarkan sudah dilakukannya serah terima uang sebesar Rp 30 juta di kantor desa setempat, Selasa (8/5). Uang tersebut bersumber dari pemilik lahan, yakni hasil sewa lahan.
“Mewakili warga lainnya. Kadus dan lima orang lainnya telah menerima uang yang diserahkan langsung oleh Suaib Agil selaku pemilik lahan, ” ujar Kades.

Selain uang yang bersumber dari pemilik lahan. Pihak Telkomsel juga ikut menyerahkan uang sejumlah Rp 10 juta. Yakni untuk kegiatan kemasyarakatan.
“Total uang yang diserahkan ke warga sebesar Rp 40 juta. Semuanya bersifat tali asih saja, ” terangnya.

Dirinya berharap kepada warga untuk bisa menggunakan uang tali asih tersebut dengan baik.
“Saya hanya bisa sampaikan pesan agar warga menggunakan uang dengan baik. Terkait masalah pembagian uang, saya tidak tahu, ” ungkapnya. (MA1)

Foto: Kondisi jalan ekonomi di Desa Monggo Kecamatan Madapangga yang ditutup
ima, Media Aspirasi- Jalan ekonomi desa yang menghubungkan So Sera Na’e dan permukiman warga Dusun Tolonggeru Desa Monggo Kecamatan Madapangga ditutup pemilik lahan. Akibatnya akses jalan yang dibuka sejak tahun 2016 menggunakan anggaran stimulan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima itu lumpuh total.

Warga Desa Monggo, Sunardin selaku keluarga pemilik lahan membenarkan telah menutup jalan tersebut dengan pagar. Hal itu dilakukan atas perintah pamannya, H Yasin yang saat ini berdomisili di Kalimantan.

"Saya diperintah untuk menutup jalan itu. Mengenai alasannya, nanti akan disampaikan paman saya (H Yasin, red)  saat pulang kampung," jelasnya.

Menurut dia, perintah penutupan jalan itu sudah berkali kali. Sebab diakui, saat pembuatan jalan, tidak ada koordinasi dari Pemdes setempat.
"Saya disuruh pagar berkali kali, karena tanah itu adalah warisan turun temurun orang tua. Dan saat sosialisasi pembuatan jalan tidak dipanggil oleh Pemdes, " akunya.

Sekretaris Desa (Sekdes) Monggo, Junaidin H Kasim menyayangkan penutupan jalan tersebut. Apalagi hal itu menghambat aktivitas warga setempat.

“Kita sesalkan ulah warga yang menutup jalan ekonomi. Dan akan menjadi atensi khusus untuk diselesaikan, ” aku Sekdes.

Dia mengaku tidak mengetahui indikasi hingga warga menutup jalan ekonomi itu. Padahal kata dia, sebelum jalan tersebut dibuka, Pemdes setempat sudah menginstruksikan kepada pamong desa untuk menyampaikan ke seluruh pemilik lahan terkait rencana pembukaan jalan ekonomi.
“Sebelum dibuka jalan ekonomi, sudah dilakukan sosialisasi. Dan saat itu tak satu pun yang keberatan, bahkan semua mendukung pembukaan jalan tersebut dengan alasan sebagai alternatif untuk mengangkut hasil pertanian, ” urainya.

Dijelaskannya, panjang jalan ekonomi sekitar satu kilometer. Selain bersumber dari Pemkab Bima yakni dana stimulan, pengembangan jalan menuju permukiman Dusun Tolonggeru juga menggunakan Dana Desa lebih kurang Rp 100 juta. (MA1)

Foto: Warga Desa Timu, Nenek Aminah
Bima, Media Aspirasi- Kasus pemukulan Nenek Mahani, warga desa Timu Kecamatan Bolo oleh Staf Desa Timu Kecamatan Bolo, Mustakim, telah disidangkan dan diputuskan oleh Pengadilan Negeri Bima, Kamis (3/5). Sesuai putusan hakim, pelaku hanya divonis  untuk membayar denda Rp 300 ribu. Terkait putusan itu, Nenek Mahani dan keluarga tidak terima dan akan melakukan banding.

“Kita tidak terima putusan itu. Naik banding adalah langkah yang harus ditempuh, ” ujar Nenek Mahani saat dikonfirmasi di kediamnnya, Minggu (6/5).


Nenek Mahani mengaku kecewa dengan putusan hakim saat itu. Mestinya kata dia, pelaku harus menjalani hukuman penjara karena telah melakukan tindak pidana murni terhadapnya, yakni meludahi serta memukul.

“Saya dipukul dan diludahi, kenapa pelaku dilepas dan hanya didenda dengan uang Rp 300 ribu, ” herannya.


Dimintai tanggapan terkait hal itu, Mustakim selaku terdakwa dalam kasus tersebut mengaku akan tetap taat hukum. Jika dipanggil oleh penegak hukum terkait kasus tersebut, pihaknya akan mengindahkannya. Terkait niat pihak korban untuk melakukan upaya banding, dirinya tidak merasa keberatan karena itu menyangkut hak.

“Kalau proses hukum masih berlanjut, saya akan ladeni, itu saja, ” ungkap Mustakim menutup.


Sementara itu, Kapolsek Bolo AKP Muhtar Hi S Sos mengungkapkan, pihaknya telah bekerja secara maksimal terkait kasus tersebut. Bahkan  penanganan perkara telah dilakukan sesuai protap serta UU  yang muaranya mengacu pada keputusan hakim.



Pasca putusan hakim dibacakan, keluarga dan korban keberatan dan menangis histeris. Karena menganggap putusan tersebut tidak adil. "Walaupun demikian, keputusan tersebut harus diterima dengan legowo,” pungkas Kapolsek. (MA1)

Foto: Inilah suasana malam pembukaan STQ tingkat Kecamatan Madapangga
Bima, Media Aspirasi-Pembukaan STQ tingkat Kecamatan Madapangga digelar, Rabu (2/5) malam. Mirisnya, perhelatan kegiatan religi itu diwarnai banyak "kursi kosong" lantaran minimnya partisipasi warga.


Menanggapi hal itu, Camat Madapangga Muh Safi'i MAP menilai, minimnya partisipasi masyarakat lantaran kurangnya informasi yang diperoleh terkait kegiatan itu. Disamping itu, dampak dari lokasi kegiatan yang jauh dari pemukiman warga.

"Masyarakat bukan tidak antusias, hanya saja kurang informasi tentang kegiatan ini. Sehingga yang hadir hanya masyarakat sekitar lokasi kegiatan saja," ujarnya.


Menurut dia, pembukaan STQ itu sudah berjalan baik. Meskipun ada anggapan pelaksanaannya belum memuaskan.


"Kita anggap pembukaan STQ sudah berjalan baik. Soal penilaian memuaskan atau tidak, itu relatif," ujarnya.


Pihaknya mengaku tidak terlalu mempermasalahkan perbandingan penyelenggaraan tiap tahunnya. Karena yang terpenting kata dia, bagaimana kedepan diupayakan lebih baik lagi.


"Kalau dibandingkan tahun lalu, bisa jadi kurang memuaskan. Tapi kita fokus bagaimana agar kedepan lebih baik lagi," tutur Camat.


Dia berharap pembukaan STQ beberapa waktu lalu menjadi bahan evaluasi bagi Pemdes di wilayah setempat. Terutama dalam hal mensosialisasikan berbagai kegiatan kepada masyarakat.


"Pemdes adalah ujung tombak penyampaian informasi kepada masyarakat. Karena itu kedepan kita berharap sosialisasi tentang berbagai kegiatan bisa lebih maksimal dilakukan," harapnya.( MA3)

Foto: Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri saat pimpin upacara peringatan Hardiknas
Bima, Media Aspirasi-Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri memimpin upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Rabu (2/5). Upacara yang dihelat di Halaman Kantor Bupati Bima itu dihadiri Pimpinan DPRD dan Ketua-Ketua Komisi, Muspida, Pimpinan OPD, Camat, OKP/OKW, serta civitas Dunia Pendidikan.

Bupati dalam sambutannya menyampaikan, peran dunia pendidikan teramat penting dalam membangun peradaban yang didasarkan atas jati diri dan karakter bangsa. Bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan, utamanya para pendidik dan tenaga kependidikan, serta peserta didik pada seluruh jenjang.

Dunia pendidikan diharapkan sebagai motor penggerak untuk memfasilitasi pembangunan karakter. Sehingga anggota masyakat mempunyai kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis dan demokratis dengan tetap memperhatikan sendi-sendi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan norma-norma sosial di masyarakat yang telah menjadi kesepakatan bersama.

Pembangunan karakter dan pendidikan karakter menjadi suatu keharusan, karena pendidikan tidak hanya menjadikan peserta didik cerdas namun juga mempunyai budi pekerti dan sopan santun; sehingga keberadaannya sebagai anggota masyarakat menjadi bermakna baik bagi dirinya maupun masyarakat pada umumnya.

Hardiknas menjadi momentum mengintropeksi diri dari apa yang sedang lakukan dalam menjalankan berbagai program pendidikan saat ini. Sehingga dapat menatap masa depan yang lebih baik, menjamin pelayanan pendidikan secara non discriminative kepada semua anak usia sekolah, agar cita-cita luhur bisa terus terjaga dan terealisasi secara berkesinambungan.

Hj Indah Dhamayanti Putri juga menyampaikan, dalam rangka mensukseskan dunia pendidikan yang berkualitas dan merata bagi masayarakat di Kabupaten Bima, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Bima telah meluncurkan sejumlah program serta pengembangan, penambahan dan perbaikan infrastruktur pendidikan. Hal demikian dimaksudkan agar Guru dan Siswa terus mengembangkan kreatifitas guna meningkatkan prestasi dan mutu pendidikan.

“Saya ingin mengajak agar peringatan Hardiknas kali ini, dapat membangkitkan rasa optimisme, sembari terus menggiatkan ikhtiar, menguatkan pendidikan, memajukan kebudayaan sebagaimana yang menjadi tema nasional peringatan Hardiknas Tahun 2018. Ini harus kita terjemahkan secara komprehensif dan dimuarakan pada pembangunan watak (character building) manusia yang memiliki kualitas intelektual dan keterampilan yang handal serta memiliki daya saing dalam menjawab kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,  berakhlak, berbudi pekerti luhur, berperilaku baik, santun dan berhikmah dalam bertutur kata. Sehingga di tengah kehidupan masyarakat kita, terkristalisasi iklim hidup yang berhias peradaban unggul dan mulia serta memancarkan nilai-nilai yang ridho dan diridhoi," ujar Bupati.

Pada akhir sambutannya, Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri mengapresiasi seluruh civitas pendidikan, terutama para guru dan civitas akademika yang telah gigih berjuang memberikan pengabdian terbaik kepada bangsa dan negara melalui transformasi ilmu dan hikmah yang memapankan kualitas intelektualitas (IQ), Kualitas karakter yang mulia dan penuh kearifan (EQ) serta memiliki ketebalan iman dan taqwa (SQ). 
“Perjuangan para pengelola pendidikan teramat kompleks, mereka memberi nilai lebih dalam pengabdian. Bahkan hampir saja tiada menuntut penghargaan dan balas saja," tutur Umi Dinda.

Pada aspek lain, civitas pendidikan juga berperan sangat aktif dalam menjamin terpenuhinya hak masyarakat untuk mengakses informasi pendidikan dengan cepat, mudah dan edukatif. Totalitas dari karakter yang kuat dan unggul, pada kelanjutannya bisa meningkatkan kemandirian dan daya saing, menuju Dou Labo Dana Mbojo khususnya dan bangsa Indonesia yang maju, bermartabat dan sejahtera di sepanjang abad. (MA3)

Foto: Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri
Bima, Media Aspirasi-Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri mengungkapkan, banyak desa yang belum mencairkan Dana Desa tahap pertama tahun 2018. Kendala pencairan disebabkan lambannya penyelesaian sejumlah persyaratan oleh Pemerintah Desa.

“Masih banyak kok desa yang belum terima Dana Desa. Jadi, bukan satu atau dua desa saja, ” ujar Bupati usai pelaksanaan upacara Hardiknas di persiapan Kantor Bupati, Rabu (2/5).


Bupati mengimbau, Pemdes segera menyelesaikan semua persyaratan pencairan. Sehingga Dana Desa dapat dicairkan untuk penyelenggaraan berbagai program di tingkat desa.


“Proses pencairan Dana Desa tidak serta merta dilakukan. Tapi ada proses, dan harus diselesaikan, ” terangnya.


Diharapkannya, para Kades harus bisa menggunakan anggara Dana Desa dengan baik. Yakni mengacu pada regulasi yang telah ditentukan pemerintah.

“Nilai anggaran sangat fantastis. Para Kades harus bisa memanfaatkan sesuai peruntukannya, ” beber Umi Dinda.


Jika kucuran anggaran Dana Desa bisa digunakan dengan baik kata Bupati, semua program yang dicanangkan pemerintah pasti dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Mengingat total anggaran yang diperoleh desa tiap tahun mencapai milyaran rupiah.

“Gunakan Dana Desa sebaik mungkin. Sehingga masyarakat bisa sejahtera, ” pungkas Bupati. (MA1)

Foto: Kepala Desa Timu, Arsyad H Djamaluddin
Bima, Media Aspirasi-Desa Timu Kecamatan Bolo adalah salah satu desa yang belum mencairkan Dana Desa tahun 2018. Terkait tidak dicairkannya Dana Desa setempat oleh DMPDes, dinilai tidak beralasan lantaran semua persyaratan telah dipenuhi.

Demikian disampaikan Kepala Desa Timu, Arsyad H Djamaludin. Dia mengklaim DPMDes tidak memiliki alasan yang jelas terkait belum dicairkannya Dana Desa setempat.

“Kalau kepala yang gatal. Jangan garuk yang lain, ” sentil Kades Timu, Rabu (2/5).

Menurut dia, semua persyaratan untuk pencairan Dana Desa tahap pertama sebesar 20 persen telah diselesaikan. Bahkan telah rampung awal Februari lalu.

“Kita sudah menyelesaikan semua laporan SPJ penggunaan Dana Desa tahun 2017, laporan realisasi penggunaan Dana Desa tahun 2017 dan dilakukan penetapan APBDes," terang Kades Timu.

Diduga ada masalah lain yang menjadi faktor Dana Desa setempat belum dicairkan oleh pihak DPMDes. Karena diakui, desa setempat termasuk yang paling cepat menyelesaikan persyaratan pencairan dibanding desa lainnya.

“Kepala DPMDes sengaja menahan Dana Desa Timu. Dan dilakukan tanpa sebab yang jelas,” tudingnya.

Atas sikap Kepala DMPDes itu, Kades mengaku sudah melaporkan ke Camat Bolo sebagai jalur koordinasi. Bahkan laporan serupa juga telah disampaikan ke Bupati Bima. Hal itu kata dia, perlu dilakukan agar diketahui publik dan Pemerintah Daerah.

"Dana Desa Timu sengaja ditahan pencairannya. Kepala DMPDes jangan coba coba bermain api. Apalagi menyangkut hak masyarakat, ” tegasnya.


Sekretaris Desa Timu, Silaturahman SPd membenarkan Dana Desa setempat belum dicairkan oleh pihak DPMDes. Padahal semua persyaratan pencairan sudah diselesaikan.

“Semua tahapan sudah diselesaikan awal Februari lalu. Tapi kenapa anggarannya belum juga dicairkan, ” herannya.

Menyusul pemberitaan ini, Kepala DMPDes Kabupaten Bima, Drs Andi Sirajudin belum bisa dihubungi. Pemerintah Desa Timu berharap, Dana Desa setempat dapat segera dicairkan. (MA1)

Foto: Ketua Yayasan Taman Madya Baiturrahman, Muh Daud Akbar ST
Bima,Media Aspirasi- Sebanyak 63 siswa SMK Taman Madya Baiturrahman dilepas, Senin (30/4). Pelepasan digelar di halaman sekolah setempat yang berlokasi di Desa Sondosia Kecamatan Bolo.

Ketua Yayasan Taman Madya Baiturrahman, Muh Daud Akbar ST menyampaikan, 63 siswa yang dilepas ini merupakan siswa dari tiga jurusan. Yakni Tehnik SPM, Tehnik Instalasi Tenaga Listrik dan Tehnik Komputer Jaringan (TKJ).

"Mereka sudah dinyatakan berakhir melaksanakan pendidikan di sekolah ini," ujarnya.

Dari puluhan siswa yang dilepas, diakui sebagian sudah diterima oleh perguruan tinggi. Sebagian lagi sudah diterima bekerja disejumlah perusahaan Indonesia.

"Delapan siswa kita lolos jalur beasiswa di Politehnik Bosowa Makassar. Empat siswa dijalur undangan, satu siswa sudah diterima bekerja di Ahas Tunas Dwipa Mandiri Kota Bima," bebernya.

Selain itu, satu siswa lagi di Peternakan Cianjur. Dua orang di PT Wira Bima Turbo Indonesia. Dua orang di PT Indo Jaya Kimia Indonesia Jakarta dan dua orang bekerja di Alfamart Makassar.

"Kedepan untuk para siswa kita lagi jajaki beberapa Politehnik. Baik di Makassar maupun di Manufaktur Bandung," ungkapnya.

Tahun ajaran 2018-2019, sekolah setempat akan membuka dua jurusan baru. Yakni Jurusan Energi Terbarukan dan Tehnik Kimia Industri.

"Jurusan yang kami buka ini, dalam rangka membuka peluang usaha bagi generasi Bima kedepan," terangnya.

Dia berharap kegiatan pelepasan tersebut dapat membangun sinergitas, baik siswa dengan pihak sekolah maupun sekolah dengan wali murid. Sebab kedepan kata dia, siswa yang dilepas akan memberikan motivasi bagi lulusan berikutnya.

"Lulusan yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi akan kita jadikan pengajar di sekolah ini," ungkapnya.

Selain itu, siswa yang akan bekerja dalam dunia usaha diharapkan memperhatikan tiga aspek. Yakni Sikap, kemampuan komunikasi dan keahlian.

"Tiga aspek ini, hanya keahlian yang didapatkan di sekolah. Sedangkan sikap dan komunikasi terbentuk dari karekter pribadi siswa. Makanya pendidikan ini tidak lepas keterlibatan orang tua dan lingkungan," katanya.

Kedepan, untuk membangun sinergitas tersebut, pihak sekolah akan membangun pendidikan keluarga kelas orang tua siswa. Pendidikan keluarga ini rutin dilaksanakan dalam setiap bulannya.

"Kita sudah berpikir bahwa kemajuan pendidikan itu bukan hanya menjadi tanggungjawab pihak sekolah. Tapi yang lebih utama peran orang tua. Dan itu akan kita sinergikan demi kemajuan pendidikan SMK ini kedepannya," pungkas Daud. (MA3)

Media Aspirasi

{picture#https://scontent-sit4-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-1/28058894_154659935237247_4957512967608122509_n.png?oh=e15685f3106e957bc4d1d59cfa11f58c&oe=5B124344} Media online dari koran cetak Media ASPIRASI, yang merupakan media lokal di Bima, Nusa Tenggara Barat. Dengan Motto "Mengupas Data Penuh Fakta" {facebook#https://www.facebook.com/mediaaspirasi/} {twitter#https://twitter.com/MediaAspirasi} {google#https://plus.google.com/117226584361409169797}

Aden KT

{picture#https://scontent-sit4-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-1/p160x160/18814149_1215037451951634_2575455190579377800_n.jpg?oh=ec906f093d30d091ff2f320adccd3d0e&oe=5B0872D2} Admin Website sekaligus penulis di Media ASPIRASI .online {facebook#https://www.facebook.com/mustamin.mnur} {twitter#https://twitter.com/} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.