Awal 2018, Tujuh Kasus Bunuh Diri Terjadi di Dompu

Foto: Proses evakuasi jasad Lisa, korban bunuh diri di Desa Kempo Kecamatan Kempo.
Dompu, Media Aspirasi-Kasus bunuh diri kian marak di Kabupaten Dompu. Tercatat selama empat bulan terakhir, sudah ada tujuh orang yang dilaporkan mengakhiri hidup dengan cara gantung diri maupun minum racun.

Kapolres Dompu AKBP Erwin Suwondo mengungkapkan, memasuki tahun 2018 tercatat tujuh kasus bunuh diri di wilayah hukum Polres Dompu. Dari jumlah tersebut, empat orang tewas dan tiga diantaranya berhasil diselamatkan.

"Kasus bunuh diri paling banyak terjadi di Kecamatan Hu'u, yakni Lima orang. Satu di Kecamatan Manggelewa dan Satu lagi di Kecamatan Kempo," jelas Erwin, Senin (16/4).

Dari jumlah kasus tersebut kata dia, didominasi usia remaja. Seperti peristiwa yang paling menggemparkan masyarakat Kecamatan Kempo, Minggu lalu (15/4). Remaja cantik bernama Lisa Irawaty memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Gadis 19 tahun ini ditemukan tak bernyawa. Lisa menggantung diri menggunakan tali nilon di rumah orang tuanya di Dusun Padamara Desa Kempo, Kecamatan Kempo.

"Korban ditemukan gantung diri di kamarnya, dengan mengikat tali nilon dari atap rumah," jelas Erwin.

Jasad korban pertama kali diketahui Ikraman, ayah korban, sekitar pukul 11.00 Wita. Melihat kondisi anaknya, orang tua korban langsung berteriak dan meminta pertolongan kepada warga sekitar.
"Setelah diturunkan, keluarga korban melaporkan kejadian itu pada Polsek Kempo," katanya.

Setelah dilakukan olah TKP dan mengumpulkan sejumlah barang bukti, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Namun sampai saat ini, kasus itu masih dalam proses penyelidikan.

"Kami masih menunggu hasil visumnya, apakah korban meninggal karena dibunuh atau bunuh diri," jelas Erwin.

Sebelum kasus bunuh diri yang dilakukan Lisa, ada enam kasus serupa yang terjadi di Kabupaten Dompu. ”Kasus bunuh diri memang ada kecenderungan meningkat tahun ini,” tandasnya.

Peristiwa bunuh diri yang tidak kalah hebohnya terhadi pada 14 Maret lalu. Korbannya adalah seorang siswi SMA asal Desa Adu, Kecamatan Hu'u.

Remaja yang masih duduk dibangku SMA kelas satu itu memilih mengakhiri hidupnya dengan cara meminum herbisida jenis Dupont Lannate. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas setempar karena mengalami muntah-muntah dan mulutnya berbusa. Namun, nyawa korban tak tertolong setelah beberapa saat mendapat perawatan.

"Kasus percobaan bunuh diri juga terjadi di Kecamatan Hu'u pada Februari lalu. Saat itu korban ingin mengakhiri hidupnya dengan memakan obat nyamuk. Namun, aksi korban digagalkan warga, sehingga korban terselamatkan," pungkasnya. (MA5)