Foto: Bacaleg Provinsi NTB Partai Berkarya, Abdul Syarif pose bersama Pemdes Ndano dan warga setempat

Bima, Media Aspirasi- Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Provinsi NTB Partai Berkarya, Abdul Syarif bersama warga dan Pemerintah Desa Ndano menggelar Bakti Sosial (Baksos), Jum'at (27/4). Gotong royong berupa pembersihan Tempat Pemakaman Umum (TPU) adalah bentuk pengabdian putra asli Ndano itu pada tanah kelahirannya.

Abd Syarif mengatakan, kegiatan pembersihan lingkungan tersebut akan menjadi agenda rutin di desa setempat. Dilaksanakan satu kali sepekan setiap hari Jum'at.

"Kegiatan ini sudah menjadi salah satu komitmen saya secara pribadi. Untuk persembahan bagi tanah kelahiran saya," ujarnya.

Dia bertekad akan terus menggelorakan budaya gotong royong di kalangan masyarakat. Sehingga mempererat silaturrahmi dan kebersamaan, khususnya di Desa Ndano.

Bacaleg kelahiran Desa Ndano 1978 ini berjanji, kepentingan masyarakat di Dapil 6 yakni Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima akan menjadi yang terdepan. Hal itu juga diakui sebagai dorongan dirinya tampil menjadi salah satu Bacaleg Provinsi NTB.

"Janji untuk berbuat itu, bukanlah hanya diucapkan dengan lisan. Tapi akan saya wujudkan untuk pengabdian dalam membangun kesejahteraan bagi rakyat," ungkapnya.
Sementara itu, Sekdes Ndano Muhlis SPdi mengungkapkan, pembersihan TPU yang luasnya sekitar satu hektare tersebut merupakan inisiatif Bacaleg, Abd Syarif. Didukung Pemdes setempat bersama warga.

"Karena ini misi mulia, kami dukung inisiatif putra asli Ndano ini dengan mengarahkan warga untuk ikut terlibat," ujarnya.

Dia berterimakasih atas adanya kegiatan itu. Apalagi kata dia, di area TPU tersebut telah dipenuhi rumput dan semak-semak.

"Kami anggap ini kegiatan mulia, karena itu akan terus kita dukung bersama," pungkasnya. (MA3)

Foto : Salah seorang warga yang menerima surat panggilan Polisi, Haryanto
Bima, Media Aspirasi - Kisruh yang berujung penyegelan Tower Base Transceiver Station (BTS) setinggi 72 meter milik PT Telkomsel di Desa Kananga Kecamatan Bolo berbuntut ke ranah hukum. Kades dan empat orang warga setempat harus berurusan dengan polisi, lantaran diduga aksi penyegelan yang dilakukan beberapa waktu lalu menyebabkan kerusakan sistem elektronik pada tower tersebut.

Pemanggilan itu berdasarkan laporan oleh perwakilan PT Telkomsel Cabang Bima, Khamid Darmawan ke Polres Bima Kabupaten pada Kamis (19/4). Lima orang yang dipanggil polisi, yakni Kades Kananga Muhammad Nor SH, Ahmad H Karim, Herman, Subhan dan Haryanto.


Salah satu warga, Haryanto kepada media ini mengaku kaget dengan adanya surat pemanggilan tersebut. Apalagi kata dia, dalam relas itu tercantum ada kerusakan sistem elektronik yang mengakibatkan terjadinya gangguan.

"Dalam relas tersebut terjadinya gangguan akibat dilakukan aksi penyegelan tower. Apa ia karena aksi penyegelan diluar area tower bisa mengganggu sistem elektronik, kan lucu,” herannya.


Selain itu, dalam relas juga tercantum terjadinya gangguan disebabkan aksi warga pada Kamis (12/4). Padahal diakui, pada hari yang dimaksud tidak ada aksi.


“Pihak PT Telkomsel mengada-ngada terkait pengaduannya. Masa lantaran aksi penyegelan diluar area tower bisa menggangu sistem alektronik. Ironisnya, pada Kamis (12/4), warga tidak melakukan aksi, ” beber Yanto.

Lima orang warga tersebut memberikan keterangan pada hari yang berbeda. Haryanto, Ahmad H Karim dan Muhammad Nor SH mendapat relas hadir, Rabu (25/4), sedangkan Subhan dan Herman hadir pada Kamis (26/4).

“Sejauh ini yang sudah memberikan keterangan hanya empat orang. Sementara Ahmad H Karim berhalangan hadir karena masih ngawas ujian, ” urainya.


Haryanto juga mengungkapkan keterangan yang diminta pihak kepolisian saat penyidikan. Yakni menyangkut aksi yang dilakukan, Kamis (12/4).

“Saya ditanyakan terkait aksi warga pada Kamis (12/4). Saya jawab, saat itu tidak aksi, ” ungkapnya.


Kades Kananga, Muhammad Nor SH membenarkan pemanggilan oleh pihak Polres Bima, Rabu (25/4). Serta dimintai keterangan bersama empat warga terkait penyegelan tower tersebut.


“Benar saya mendapat relas pihak Polres Bima bersama empat orang warga. Dan substansinya, saya dipanggil sebagai Kades saja, ” pungkasnya.(MA1)

Foto: Stan UPT Dinas Dikbudpora Kecamatan Woha
Bima, Media Aspirasi - Dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional, Dikbudpora Kabupaten Bima menyelenggarakan Pameran Pendidikan. Kegiatan itu dihelat di halaman Kantor Bupati Bima.

Pameran dimulai, Kamis (26/4). Melibatkan seluruh UPT Dikbudpora se Kabupaten Bima dan bidang-bidang di lingkup Dikbudpora.

UPT Dikpora Kecamatan Woha selaku tuan rumah optimis akan keluar sebagai juara dalam perhelatan pameran itu. Hal itu disampaikan KUPT setempat, A Haris Nasution SSos.

"Kami optimis bisa meraih juara satu pada pameran ini," ujarnya.

Selain sebagai tuan rumah, Haris juga mengaku mendapat dukungan penuh dari Kepala Sekolah se Kecamatan Woha. Baik jenjang SD maupun SMP.

"Di dalam stan, kami memajang beberapa hasil kerajinan tangan dan capaian siswa dibidang olahraga berupa Piala. Baik dibidang Bola Voli maupun sepak bola. Dengan semua penataan stan ini, kami optimis juara," pungkasnya. (MA2)

Foto: Pemdes Ndano saat membahas sumber PADes tahun 2018
Bima, Media Aspirasi- Desa Ndano Kecamatan Madapangga menargetkan Pendapatan Asli Desa (PADes) tahun ini mencapai Rp 6 juta. Target itu disampaikan Pemdes setempat saat pembahasan sumber PADes, Rabu (26/4).

Pembahasan PADes tersebut digelar di Aula Kantor Desa setempat. Melibatkan BPD, LPMD, Lembaga Adat, Ketua RT, RW, Toga, Toma, Towa, BUMDes, Remas dan Karang Taruna.

Kepala Desa Ndano, Mulyadin HM Syukur menyampaikan, PADes ini merupakan salah satu sumber untuk pembangunan desa. Dari belasan sumber yang dirancang, baru empat sumber PADes yang sudah ditetapkan. Yakni Admistrasi pengurusan surat Bank, administrasi Vaksinasi ternak, jual beli tanah dan jual beli ternak.

"Rapat pertama kami sudah ditetapkan empat sumber PADes. Dan hari ini (Rabu, red) akan dilanjutkan lagi pembahasannya," ujar Mulyadin.

Dijelaskannya, untuk pengurusan surat Bank yakni Rp 10 ribu, vaksinasi ternak besar Rp 7 ribu dan ternak kecil Rp 3 ribu. Kemudian untuk jual beli ternak besar Rp 50 ribu, ternak kecil Rp 10 ribu. Sedangkan untuk jual beli tanah yakni 3 persen dari harga jual.

"Biaya administrasi itu sudah disepakati bersama," tuturnya.

Kades optimis target PADes tersebut akan tercapai. Mengacu pada pencapaian target tahun lalu.

"Kalau tahun lalu target PADes kita hanya Rp 5 juta. Target tersebut tercapai dan sudah dimanfaatkan dengan baik," pungkasnya. (MA3)



Bima, Media Aspirasi- MIN 6 Bima mulai membuka pendaftaran siswa baru ajaran 2018/2019. Pembukaan pendaftaran dimulai empat hari lalu.

Kepala MIN 6 Bima, Ikdam SPdi ditemui di ruang kerjanya, Rabu (25/4) mengungkapkan, jumlah siswa yang sudah mendaftar sebanyak 30 orang. Puluhan calon siswa baru tersebut berasal dari sejumlah desa di Kecamatan Bolo.

"Ini menjadi bukti antusias dan kepercayaan masyarakat untuk mendaftarkan anaknya ke MIN 6 Bima," ujarnya.

Jumlah siswa yang akan diterima MIN 6 Bima tahun ini sebanyak 60 orang. Melihat minat masyarakat, pihak sekolah optimis target itu akan terpenuhi.

"Fokus kita bukan saja pada kuantitas, yang lebih penting adalah kualitas," tuturnya.
MIN 6 Bima merupakan sekolah yang memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler. Baik dibidang pembinaan olimpiade, olahraga, pramuka lebih-lebih pembinaan keagamaan.

"Setiap hari kita ada penambahan jam sekolah untuk kegiatan ekstrakurikuler," ungkapnya.

Pembinaan keagamaan yang rutin dilakukan yakni Tahfiz Quran, Tartil, tilawah, Dai-Daiyah, Marawis dan Bahasa Arab. Sedangkan untuk program umum yakni pembinaan Olimpiode, Matematika, IPA, Cerdas Cermat, Drum Band dan Pramuka.

"Kita akan terus berupaya memajukan MIN 6 Bima. Sehingga lahir siswa yang berilmu dan berakhlakul karimah," pungkasnya. (MA3)

Foto: Group drum band SMAN 2 Bolo saat berantraksi pada kegaiatan Pawai ta'ruf STQ Tingkat Kecamatan Bolo
Bima, Media Aspirasi - Pawai ta'aruf dalam rangka menyambut Seleksi Tilawatil Quran (STQ) tingkat Kecamatan Bolo, Selasa (24/4) meriah. Seluruh kafilah, jajaran pendidikan serta instansi se Kecamatan Bolo turut memeriahkan kegiatan itu.

Kemeriahan pawai juga dilengkapi keikutsertaan tiga group drum band di Kecamatan Bolo. Yakni drum band SMAN 1 Bolo, SMAN 2 Bolo dan MIN 6 Bima.

Ketua Panitia STQ tingkat Kecamatan Bolo, H Ahmad SH MSi mengungkapkan, pawai ta'aruf dimulai dari tiga titik. Yakni dari barat, timur dan utara.

“Peserta dari arah barat start di SMPN 4 Bolo Desa Tambe, dari timur start di Kantor KUD Sumber Jaya Desa Timu dan dari utara start di Lapangan Sepak Bola Desa Rada, ” ungkapnya.

Untuk keamanan selama pelaksanaan STQ, arus lalulintas akan dialihkan sementara. Khusus untuk kendaraan roda dua dan mini bus. Sementara untuk kendaraan besar, seperti truk dan bus antar kota tetap melewati jalur di depan Masjid Raya Kecamatan Bolo.

"Pengalihan arus lalulintas ini hanya sementara. Kita khawatir pengemudi kendaraan roda dua dan mini bus akan ugal-ugalan sehingga mengganggu pelaksanaan STQ," ungkap Kapolsek Bolo, AKP Muhtar HI SSos.

Rute pengalihan arus lalulintas pengemudi dari arah Bima akan dialihkan di pertigaan Cabang Donggo menuju Desa Kananga. Kemudian belok di perempatan Paruga Na’e Bolo dan keluar di pertigaan Bank NTB Cabang Bolo.

"Demikian pula pengendara dari arah Dompu akan dialihkan belok kiri di pertigaan Bank NTB dan keluar di pertigaan Cabang Donggo, ” jelas Kapolsek.

Dia berharap penyelenggaraan STQ berjalan aman dan lancar. Pihaknya juga mengimbau agar selama STQ, masyarakat di Kecamatan Bolo tidak mengadakan hiburan malam dan sejenisnya.

"Ini kegiatan religi, mari sama-sama kita sukseskan," ajaknya. (MA1)

Foto: Balon DPR RI, Dra Hj Syamsiah Rahim MM
Komit Wujudkan Gender Produktif dan Tingkatkan Pendidikan di Pulau Sumbawa

Bima, Media Aspirasi-Dra Hj Syamsiah Rahim MM, adalah salah satu Bakal Calon (Balon) DPR RI dari Partai Berkarya. Wanita kelahiran Sinjai, 21 April 1961 ini akan bertarung di Dapil NTB 2 yang mencakup Pulau Sumbawa.

Kehadiran wanita berdarah Suku Bugis ini ke Pulau Sumbawa bukan tanpa ikhtiar. Figur yang telah lama berkecimpung di dunia pendidikan, usaha dan politik ini memiliki tekad kuat untuk mengembangkan potensi di wilayah Pulau Sumbawa.

"Saya melihat banyak potensi di Pulau Sumbawa yang masih perlu didorong. Untuk itu saya terpanggil, guna berjuang bersama menunjang kemajuan diberbagai sektor," ujarnya.

Sebagai wanita yang lahir bertepatan dengan Hari Kartini, nampaknya Hj Syamsiah begitu terinspirasi dengan semangat juang Ibu Indonesia itu. Untuk itu, kedepan dia bertekad melahirkan lebih banyak Kartini modern.

Melahirkan gender produktif dalam berbagai aspek. Sehingga menjadi bagian aktif dalam rangka mendorong kemajuan daerah maupun bangsa dan negara.

"Ini mimpi saya. Kedepan harus lebih banyak kaum gender yang terlibat aktif membantu dan menunjang kemajuan dalam berbagai sektor," ujarnya.

Sebagai figur dengan latar belakang pendidikan, Hj Syamsiah sangat menyadari pentingnya pendidikan sebagai pondasi utama perkembangan sebuah peradaban. Karena itu, dia bertekad sektor pendidikan menjadi salah satu bagian penting yang akan diprioritaskan.

"Saya telah menjejaki banyak wilayah. Dan saya melihat, pendidikan kita masih sangat butuh sentuhan. Masalah ini seakan memanggil jiwa saya selaku orang yang pernah berkecimpung dalam dunia pendidikan untuk ikut andil memberikan perhatian lebih," tuturnya.

Tekad dan kepedulian itulah yang mengantarkan Hj Syamsiah ke dunia politik. Alasan itu juga yang memantapkan ikhtiarnya untuk berjuang menjadi salah satu perwakilan Pulau Sumbawa di DPR RI.

"Ada banyak hal yang harus saya lakukan dalam perjuangan ini. Semua itu tidak bisa saya lakukan dengan hanya menjadi pengusaha atau pendidik saja. Saya butuh lebih dari itu untuk melebarkan sayap perjuangan. Karena itu saya terjun ke dunia politik," jelasnya.

Tekad Hj Syamsiah untuk menunjang kemajuan Pulau Sumbawa bukan hanya menjadi sebuah teori. Dalam konsep yang akan direalisasikan kedepan, dia berencana akan membangun Syamsiah Center di seluruh wilayah Pulau Sumbawa.

"Syamsiah Center sebagai pusat untuk menyatukan komitmen perjuangan ke DPR RI serta akan menjadi pusat penyerapan aspirasi masyarakat kedepan," terangnya.

Foto: Dra Hj Syamsiah Rahim MM saat silaturrahmi dengan warga di Kecamatan Donggo Kabupaten Bima.
Keseriusan Hj Syamsiah tampil di DPR RI Dapil NTB 2 Pulau Sumbawa melalui Partai Berkarya terus ditunjukkan. Terlihat dari sejumlah kegiatan silaturrahmi di berbagai wilayah di Kabupaten/Kota Bima serta Kabupaten Dompu.

"Saya telah mengunjungi sejumlah wilayah untuk silaturrahmi. Seperti Sape, Wawo, Donggo, Dompu, Kota Bima dan sejumlah wilayah lainnya," sebutnya.

Selain silaturrahmi, kunjungan ibu empat orang anak ini ke tengah-tengah masyarakat untuk melihat potensi serta menyerap aspirasi masyarakat. Juga untuk menunjukkan kehadiran Hj Syamsiah sebagai Balon DPR RI tidak hanya sekedar menitip nama.

"Saya percaya, kedekatan itu bermula dari silaturrahmi. Saya berkunjung ke tengah-tengah masyarakat agar tau keinginan masyarakat serta potensi apa saja yang harus dikembangkan sesuai wilayah masing-masing," jelasnya.

Berangkat dari Partai Berkarya, Hj Syamsiah mengaku tidak salah memilih tampil di DPR RI Dapil NTB II, Pulau Sumbawa. Karena dia yakin, ikhtiarnya untuk membangun Pulau Sumbawa akan disambut baik oleh masyarakat.

"Saya akan terus menunjukkan keseriusan saya untuk tampil sebagai Calon DPR RI Dapil NTB 2. Ini adalah ikhtiar, bukan hanya sejedar janji yang akhirnya tidak akan ditepati," pungkasnya. (MA5)

Foto: Kepala SMPN 4 Monta, Suaidin MPd (tengah) foto bersama dengan pihak Infokom.
Bima, Media Aspirasi - SMPN 4 Monta mendapat bantuan lima unit laptop dari Infokom. Bantuan itu diserahkan setelah crew sekolah setempat terlibat mensukseskan pembuatan film pendek oleh Infokom.


Penyerahan lima unit Laptop dilakukan Managing Director Infokom Elektroindo, Widhy Nugroho, Jum'at (20/4).

“Kita sudah menyelesaikan penyutingan film pendek yang diakhiri penyerahan Laptop oleh pihak Managing Director Infokom Elektroindo sebagai fasilitas pendukung, ” ujar Kepala SMPN 4 Monta, Suaidin MPd saat dikonfirmasi lewat handphonenya.


Kata dia, pembuatan film pendek yang merupakan rangkaian kegiatan Infokom Berbakti Untuk Negeri tersebut dilakukan di sejumlah lokasi. Seperti Uma Lengge, Pantai Lariti, Pantai Pink dan Pulau Kelapa. Tak kalah menarik, SMPN 4 Monta juga menjadi bagian dari latar film pendek karena dinilai memiliki keindahan dan suasana yang asri.

“Diambilnya latar dari berbagai kawasan wisata dan sekolah ini untuk memperkenalkan Daerah Bima di kancah Nasional, ” terang mantan Kepala SMPN 1 Bolo itu.


Dijelaskan, kedatangan Managing Director Infokom Elektroindo beserta rombongan, Jum’at pagi (20/4) disambut penampilan tari Wura Bongi Monca dan Lopi Penge. Momentum itu diliput berbagai wartawan media elektronik, seperti iNEWs, RCTI dan Global TV.



Disinggung kapan pemutaran film pendek tersebut, dirinya belum bisa menyampaikan. Hal itu masih menunggu informasi lebih lanjut pihak Infokom. Sesuatu hal menjadi bagian dari kebanggaan, pelaksanaan UNBK pada Senin (23/4) pekan depan akan dipandu oleh Infokom sekaligus diliput crew iNEWs.

“Patut dibanggakan, selain sukses dalam pembuatan film pendek. Proses UNBK mendapat perhatian dari pihak Infokom sekaligus diliput oleh crew iNEWs, ” sebutnya.


Terkait kegiatan tersebut, mewakili semua unsur sekolah setempat, pihaknya menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kehadiran tim Kominfo dan Infokom yang meluangkan waktu hingga saat ini merupakan hari yang ke lima berada di sekolah setempat. Semua ini merupakan anugrah yang patut dibanggakan.

“Kita tidak bisa menyembunyikan rasa bangga. Semoga rangkaian kegiatan ini menjadi rujukan pemerintah untuk membantu memberikan semua perangkat sehingga proses UNBK merata di seluruh Indonesia, ” ungkap Suaidin.


Koordinator acara Infokom Berbakti Untuk Negeri, Kustri Cahyoadi membeberkan, kegiatan ini untuk menyukseskan penggunaan internet yang merata di seluruh indonesia. Terkait hal itu, SMPN 4 Monta dipilih sekaligus menjadi sasaran. Namun, hal itu bukan dilakukan serta merta, akan tetapi atas dasar hasil survei dan komunikasi serta koordinasi yang intens dengan pihak sekolah, ” jelasnya.


Dikatakan Cahyoadi, selain pembuatan film pendek, pihaknya melakukan sosialisasi dan penyerahan lima unit Laptop untuk SMPN 4 Monta sebagai fasilitas pendukung.

“Penyutingan atau pembuatan film pendek dan proses edit sudah selesasi. Insya Allah akan kita tayangkan di Televisi Nasional,” pungkasnya. (MA1)


Foto: Anggota HMI Cabang Dompu saat menggelar aksi depan kantor Bupati Dompu.
Dompu, Media Aspirasi - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) cabang Dompu menggelar unjuk rasa, Kamis (19/4). Mereka menuntut DPRD dan Pemda Dompu untuk mengawal kejelasan dana CSR.

Sekitar pukul 10.20 wita, massa memulai aksi di depan Masjid Raya Dompu. Selanjutnya menuju kantor DPRD sambil membagikan pamflet dan selebaran kepada pengguna jalan.

Korlap aksi, Herdiansyah dalam orasinya menyampaikan sejumlah tuntutan kepada anggota DPRD Dompu. Diantaranya meminta dewan mengeluarkan rekomendasi penyusunan Perda CSR serta mengawal implementasi CSR bagi masyarakat.

"Kehadiran kami bukan atas kepentingan pribadi dan kelompok. Melainkan karena kehadiran perusahaan besar di Dompu tapi tidak berkontribusi kepada daerah," tegas Ketua HMI Cabang Dompu itu.

Sebagai penyambung lidah masyarakat, dewan diminta mendukung penerbitan Perda CSR. Karena dinilai, sejauh ini sejumlah perusahaan yang masuk di Dompu belum memberikan kontribusi yang jelas lewat dana tersebut.

Sekitar pukul 11.25 wita, perwakilan massa aksi diterima berdialog di ruangan ketua komisi II oleh Drs Muchtar, Andi Bachtiar dan Abdulah SKel. Menanggapi tuntutan massa aksi, Muchtar mengaku akan meminta Pemda untuk segera menyelesaikan masalah CSR.

"Kami apresiasi tuntutan adik-adik (anggota HMI, red). Kalau ada dfat terkait dana CSR, segera ajukan," sarannya.

Usai mendengarkan tanggapan dewan, massa melanjutkan aksi di Kantor Bupati Dompu. Dalam aksinya, massa menuntut Pemda memperjelas aturan implementasi dana CSR melalui Perda.

Sekitar pukul 12.55 wita, massa aksi diterima berdialog di ruangan Kabag Perekonomian oleh Kabag Ekonomi, Sukarno dan Kabag Hukum, Haerudin SH. Menanggapi tuntutan massa aksi, Sukarno menegaskan CSR tidak masuk dalam ranah pemerintah.

Akan tetapi, pihaknya akan berupaya memperlajari masalah itu agar tidak bertentangan dengan aturan. Apalagi kata dia, bagian ekonomi baru dibentuk setahun terakhir.

"Setahu kami, dana CSR diambil dari tiga persen keuntungan bersih Perusahaan pertahun. Namun itu diluar ranah pemerintah," jelasnya.

Demikian pula disampaikan Kabag Hukum, Haerudin SH. Kata dia, pembuatan regulasi harus memiliki aturan yang jelas.

"Tapi tidak masalah, tuntutan ini kita tampung dulu. Karena ini menyangkut kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.

Dialog berakhir sekitar pukul 13.15 wita. Massa aksi kemudian membubarkan diri dengan aman. (MA5)


Foto: Kepala SMAN 1 Madapangga, Abakar MPd bersama Wakasek Kesiswaan, Julkifli SPd dampingi dua siswa yang lolos SNMPTN tehnik perminyakan

Bima , Media Aspirasi - Kemajuan SMAN 1 Madapangga dalam hal kualitas pendidikan terus meningkat. Terbukti, tahun ini 22 orang siswa setempat lolos program bidik misi melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Seluruh Indonesia.

"Dari 22 siswa tersebut. Dua orang lolos Tehnik Perminyakan di ITB dan UPN Yogyakarta," terang Kepala SMAN 1 Madapangga, Abakar MPd, Selasa (18/4).


Lolosnya dua siswa pada jurusan Tehnik Perminyakan tersebut merupakan sejarah bagi SMAN 1 Madapangga. Sebab menurut Abakar, jurusan tersebut langka dan sangat bergengsi.

"Ini adalah sejarah bagi sekolah kita. Karena sangat jarang ada siswa yang lolos SNMPTN untuk jurusan tekhnik perminyakan," katanya bangga.


Selain itu lanjut dia, jumlah siswa yang lolos SNMPTN tahun ini juga meningkat. Bahkan nyaris mencapai dua kali lipat dari tahun lalu.

"Kalau tahun lalu hanya 12 siswa dengan Akreditasi B. Sedangkan Tahun 2018 ini lolos sebanyak 22 siswa dengan Akreditasi A unggul," terangnya.


Keberhasilan dan kemajuan pendidikan di sekolah setempat, diakui karena intensifnya program belajar mengajar menggunakan IT. Serta didukung sarana dan prasana yang memadai, kesadaran siswa yang dibentuk melalui pendidikan karakter dan lingkungan sekolah yang kondusif.


"Semua itu tercipta atas kerjasama yang baik semua unsur di sekolah ini," tuturnya.


Dia bertekad, prestasi dan kemajuan sekolah yang dipimpinnya terus ditingkatkan. Terutama menyangkut upaya mempertahankan predikat Akreditasi A Unggul yang disandang saat ini.


"Kita yakin dengan komitmen bersama ini, apapun bisa kita lakukan secara maksimal," tegasnya.

Sementara itu, Wakasek Kesiswaan Julkifli SPd turut bangga atas lolosnya para siswa melalui jalur SNMPTN tersebut. Ditambah lagi dengan lolosnya dua siswa pada jurusan tekhnik perminyakan.

"Lolosnya dua siswa ini menjadi kebanggan tersendiri bagi sekolah kami. Sebab jurusan tersebut bisa dikatakan langka," ujarnya.


Dia berharap para siswa yang lolos SNMPTN tersebut terus meningkatkan prestasi di Kampus nantinya. Dengan terus belajar agar menjadi yang terbaik.

"Semangat belajar harus ditingkatkan. Agar cita- cita tersebut bisa terwujud," pungkasnya. (MA3)

Foto: Kondisi SDN Pali Sila pasca pindah lokasi.
Bima, Media Aspirasi- SDN Pali yang berlokasi di Desa Bontokape butuh perhatian pemerintah. Pasalnya, sekolah yang baru diaktifkan tahun 2017 ini masih minim sarana dan prasana (Sapras).

Kepala SDN Pali Sila Mansyur SPd mengungkapkan, sebelumnya sekolah setempat menggunakan gedung SMAN 2 Bolo. Sejak pindah dan menempati gedung baru, fasilitas di sekolah itu minim.

Diantaranya menyangkut Ruang Kegiatan Belajar (RKB). Dengan jumlah ruangan yang tersedia hanya lima kelas.

"Keseluruhan ruangan ada enam. Namun satu ruangan dipakai untuk ruang guru. Sehingga untuk belajar, kelas satu dan dua menggunakan pola shif," jelasnya.

Selain itu kata dia, kenyamanan sekolah juga belum memadai. Lantaran belum adanya pagar keliling.

Kondisi paling parah adalah halaman sekolah yang kerap digenangi air. Sehingga saat musim hujan, berbagai aktivitas di sekolah setempat terhambat.

"Halaman sekolah ini harus ditimbun karena kerap digenangi air. Saat musim hujan, kegiatan diluar kelas terhambat karena kondisi halaman yang becek," ungkapnya.

Karena itu, dia berharap adanya perhatian pemerintah. Sehingga kegiatan pendidikan di sekolah setempat dapat berjalan maksimal. (MA3)

Foto: Warga RT 01 Desa Kananga saat menyegel tower Telkomsel di wilayah setempat



Bima, Media Aspirasi- Menyusul aksi unjuk rasa warga RT 01 Desa Kananga yang mendesak pembongkaran tower beberapa waktu lalu, pihak Telkomsel berjanji menemui warga, Senin (16/4). Sayangnya, perjanjian itu dibatalkan sepihak oleh Telkomsel.

Hal itu membuat warga setempat geram. Mereka mengancam tidak akan membuka segel tower hingga dilakukan pembongkaran.


“PT Telkomsel ingkar janji. Warga bersikukuh tidak akan membuka segel hingga dilakukan pembongkaran, ” ujar Kepala Dusun Kananga, Subhan saat dikonfirmasi via selulernya, Rabu (18/4).

Kata dia, warga yang berdomisili sekitar tower sangat kecewa dengan ulah pihak PT Telkomsel yang membatalkan perjanjian secara sepihak. Padahal beberapa hari sebelumnya sudah dibuat perjanjian.

“Pihak Telkomsel sudah janji dengan warga, tiba-tiba dibatalkan. Padahal warga sudah menunggu, ” ujarnya.

Dia meminta pihak Telkomsel tidak mempermainkan warga dengan mengumbar janji-janji bohong. Jika belum ada respon baik kata dia, maka pembongkaran tower harus dilakukan.
“Bongkar tower harga mati. Itu harapan warga saat ini, ” tegasnya.

Hal senada ditegaskan Tamrin, salah satu warga setempat. Dia berharap, pihak PT Telkomsel bersama pemerintah memperhatikan keluhan warga yang merasa resah dan terancam dengan keberadaan tower tersebut.

"Saya harap pihak Telkomsel tidak mempermainkan warga. Pikirkan kondisi warga sekitar lokasi tower yang resah karena takut tower itu roboh," pungkasnya.(MA3)

Foto: Ketua Tim Penilai Lomba,  Syafrudin Daus S Sos saat memantau kondisi fisik Desa Rato Kecamatan Bolo.
Bima, Media Aspirasi-Lomba Desa tingkat Kabupaten Bima berakhir, Senin (18/4). Desa Baralau Kecamatan Monta, menjadi desa terakhir yang dinilai.

Lomba desa tahun ini hanya diikuti 16 desa dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Bima. Dua kecamatan, yakni Parado dan Tambora absen tanpa alasan.

Ketua Tim Penilai Lomba, Syafrudin Daud SSos mengatakan, penilaian lomba desa tingkat Kabupaten Bima tuntas. Kegiatan tersebut telah berlangsung selama 19 hari.

"Tahap penilaian tuntas, terakhir di Desa Baralau Kecamatan Monta. Selanjutnya tinggal menunggu penetapan juara," ungkapnya.

Absennya dua kecamatan menjadi catatan tersendiri tim penilai lomba desa. Sebab diakui, sebelumnya hal itu tidak pernah terjadi.

"Adanya kecamatan yang tidak mengutus perwakilan pada lomba desa baru terjadi tahun ini," ujarnya.

Alasan absennya dua kecamatan itu belum diketahui. Namun diakui, masalah itu akan disampaikan kepada Bupati.

"Kita akan sampaikan masalah ini ke Bupati. Biar tau apa alasan dua kecamatan itu tidak ikut, " terang Kabag Pemdes BPMDes Kabupaten Bima ini.

Absennya dua kecamatan tersebut sangat disesalkan. Karena menurut dia, lomba desa penting untuk mengukur dan mengevaluasi program Pemdes dua tahun terakhir.

"Melalui lomba desa ini, kita ingin tau apa saja yang dilakukan Kepala Desa selama dua tahun terakhir dengan anggaran lebih dari satu miliar itu," jelasnya.

Dalam lomba desa, terdapat tiga bidang dengan 19 indikator yang dinilai. Yakni pemerintahan dengan lima indikator, kewilayahan lima indikator dan kemasyarakatan sembilan indikator.

"Itu sesuai dengan Permendagri 81 tentang evaluasi dan perkembangan desa," ungkapnya.

Lomba desa melalui sejumlah tahapan. Sesuai Permendagri yang baru, desa harus melakukan evaluasi minimal setahun. Kemudian dinilai tim Kecamatan untuk selanjutnya dilakukan klarifikasi, validasi, peninjauan lapangan dan peningkatan oleh tim lomba desa tingkat kabupaten.
"Tahapannya tidak dilakukan secara tiba-tiba. Dan kecamatan yang tidak mengutus desanya sangatlah rugi," ujarnya.
Untuk itu, dia mengimbau kedepannya pemerintah tingkat kecamatan harus mengutus desa perwakilan. Sehingga desa yang diutus tersebut ada kemajuan. (MA3)

Foto: Foto bersama Dra Hj Syamsiah Rahim MM usai konsolidasi kader dan simpatisan Partai Berkarya Kabupaten Dompu.
Dompu, Media Aspirasi-DPD Partai Berkarya Dompu menggelar silaturrahmi Konsolidasi Kader dan Simpatisan di Aula Gedung PKK Dompu, Rabu (18/4). Pertemuan itu dijadikan moment menyatukan komitmen mendukung Balon DPR RI Dapil NTB II, Dra Hj Syamsiah Rahim MM.

Ketua DPD Partai Berkarya Dompu, Ilham Yahyu SH menegaskan, kader dan simpatisan Partai Berkarya Dompu memiliki mimpi besar. Terutama dalam hal memperlihatkan eksistensi berkarya di Kabupaten Dompu.

"Mari kita tunjukkan bahwa kader dan simpatisan Partai Berkarya Dompu mampu membesarkan partai ini," ujarnya.

Pencapaian itu kata dia, membutuhkan sinergisitas dan kerjasama yang baik. Dibuktikan dengan memperjuangkan bersama Balon Partai Berkarya, salah satunya pada Pileg DPR RI mendatang.

"Hj Syamsiah akan menjadi Calon kita di DPR RI Dapil NTB II Pulau Sumbawa. Figur ini harus didukung penuh oleh seluruh kader dan simpatisan Partai Berkarya di Pulau Sumbawa, khususnya di Kabupaten Dompu," ujarnya.

Selain itu, Ilham juga mengimbau kader dan simpatisan Partai Berkarya untuk bergabung pada Syamsiah Center yang akan dibentuk nantinya. Demi ikhtiar untuk meraih kemenangan pada Pileg mendatang.
Foto: Dra Hj Syamsiah bersama Ketua DPD Partai Berkarya Dompu dan Balon DPR Provinsi NTB.
Sementara itu, Balon DPR RI Dra Hj Syamsiah Rahim MM mengatakan, kemenangan tidak mungkin diraih tanpa kebersamaan. Oleh sebab itu, dia berharap adanya komitmen bersama untuk memenangkan Pileg nanti.

"Saya datang tidak hanya menitip nama. Jika dikehendaki menang, Insya Allah semua janji akan saya realisasikan," ujar wanita berdarah Suku Bugis itu.

Terkait Syamsiah Center kata dia, bukan sebuah wadah yang dibentuk menjelang Pileg saja. Melainkan akan menjadi wadah untuk menyerap aspirasi masyarakat ketika ia menjadi wakil rakyat di DPR RI.

"Syamsiah Center itu akan tetap berdiri. Didalamnya menjadi wadah diskusi dan menyerap aspirasi masyarakat," ujarnya.

Hj Syamsiah juga menyampaikan komitmen untuk memperjuangkan gender. Diharapkan kedepan akan lahir srikandi-srikandi yang produktif.

"Gender harus bangkit. Dan pengembangan semua sektor akan kita dorong kedepan, " pungkasnya. (MA5)


Bima, Media Aspirasi.- Tahun 2018 ini terbilang Tahun Pariwisata bagi Kabupaten Bima. Dengan slogan AYO KE BIMA, Kenali dan Cintailah Budayanya, beragam event dan kegiatan yang menunjang promosi wisata daerah Bima kerap digelar. Sebagai SKPD yang paling bertanggung jawab, Dinas Pariwisata Kabupaten Bima sendiri patut diacungi jempol atas pencapaiannya yang membuat pariwisata Bima mencorong di tingkat nasional bahkan di mata dunia.

Sebagai acuan masyarakat untuk mengikuti event-event tersebut, berikut ini merupakan “Calender Event” 2018 Dinas Pariwisata Kabupaten Bima.

  1. Pameran Pembangunan di Halaman Kantor Bupati Bima, Maret kemarin.
  2. Pacuan Kuda (Pacoa Jara) di Arena Pacuan Kuda Desa Panda, Maret kemarin.
  3. Sakosa Bike Tour, di Pantai Lariti – Taman Kalaki Bima, 6 – 7 April kemarin.
  4. Jelajah Alam dan Budaya Tambora (TEKA TAMBORA), di Tambora – Sanggar, 8 – 11 April kemarin.
  5. Festival Kakara, di Pantai Lariti Desa Soro, 12 – 13 Mei 2018 .
  6. Lomba Ekonomi Kreatif, di Pantai Lariti dan Wawo Maria, Mei dan Agustus.
  7. Festival Teluk Bima, Taman Kalaki Desa Panda, 7 Juli.
  8. Pesta Rakyat Mbojo di Lereng Tambora, Juni – Juli.
  9. Apresiasi Budaya Mbbojo, di Woha – Bima, Juli.
  10. Pameran Ekonomi Kreatif, di Pantai kalaki – Pantai Lariti, Maret – Juli.
  11. Festival Uma Lengge, di Kompleks Uma Lengge Desa Maria – Wawo, 9 – 11 Agustus.
  12. Festival Sangiang Api, di Desa Sangiang, Agustus.
  13. Festival 1 Muharam, di Woha – Bima, 15 September.
  14. Festival Tanjung Langgudu, di Karumbu – Rompo, Langgudu, 19 September.
  15. Festival Bombo Ncera, di Desa Ncera Belo, 12 Oktober.
  16. Lomba Fotografi Pariwisata Bima, di Woha – Bima, 8 – 9 November.
  17. Jurnalist Fan Day Champ, di Bima, 8 – 9 November.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bima, Drs. Dahlan H. Muhammad, yang baru beberapa waktu lalu dilantik, berharap setiap event yang melibatkan Dinas Pariwisata bisa berlangsung dengan sukses. Ia juga menghimbau masyarakat, agar ikut aktif meramaikan kegiatan-kegiatan tersebut. Karena kata dia, majunya sector pariwisata di Kabupaten Bima akan ikut berdampak meningkatnya kesejahteraan masyarakat. (MA.2)



Foto: Balon DPR RI Partai Berkarya, Dra Hj Syamsiah Rahim MM bersama Ketua DPD Partai Berkarya Kabupaten Bima, Abdul Rauf S Sos
Bima, Media Aspirasi- Bakal Calon (Balon) DPR RI Partai Berkarya, Dra Hj Syamsiah Rahim MM siap bertarung di Dapil NTB II Pulau Sumbawa. Wanita kelahiran, Sinjai Sulsel 1961 ini mengaku siap berikhtiar untuk membangun NTB, khususnya Pulau Sumbawa.

Dengan komitmen tersebut, Hj Syamsiah telah mengantongi rekomendasi dari DPD partai Bekarya Kabupaten Bima. Rekomendasi itu akan menjadi modal untuk bertarung pada Pileg mendatang.

"Rekomendasi itu sudah saya kantongi, Senin (17/4) malam. Dan Insya Allah dalam waktu dekat saya akan terima rekomendasi dari DPD Berkarya Dompu dan Kota Bima," ungkapnya.

Dra Hj Syamsiah Rahim MM menjelaskan, tekadnya untuk berjuang di Dapil NTB II lantaran melihat potensi di Pulau Sumbawa. Terlebih pada sektor pertanian.

"Potensi yang dimiliki Pulau Sumbawa sungguh luar biasa, terutama pada aspek pertanian. Pengembangan sektor ini sesuai dengan komitmen Partai Berkarya," ujarnya.

Dia berjanji, komitmen untuk membangun Pulau Sumbawa akan dipegang teguh. Untuk mewujudkan semua itu, dia berharap dukungan penuh masyarakat Pulau Sumbawa.

"Ini bukan sekedar janji, melainkan tekad yang akan dibuktikan," tegasnya.

Dalam dunia politik, Hj Syamsiah bukanlah figur baru. Sebelumnya, perempuan energik ini sudah menjejaki sejumlah daerah untuk berjuang dibidang politik.

Tahun 2011 Hj Syamsiah tampil sebagai Calon Wakil Bupati di Bojonegoro, Jawa Timur. Gagal meraih kemenangan, dia kembali tampil sebagai Calon DPR RI fraksi Partai Nasdem wilayah Dapil VI Provinsi Jatim tahun 2014 lalu.

"Kekalahan bagi saya adalah hal yang lumrah. Saya tidak akan berhenti berjuang hingga perjuangan itu menuai hasil," tekadnya.

Dukungan terhadap Hj Syamsiah disampaikan Ketua DPD Partai Berkarya Kabupaten Bima, Abdul Rauf S Sos. Rekomendasi yang diberikan kata dia, adalah bukti keseriusan untuk memberikan dukungan pada Pileg DPR RI mendatang.

"Rekemondasi itu sudah kita pertimbangkan bersama. Bahwa figur Syamsiah ini mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat Pulau Sumbawa," pungkasnya.  (MA3)

Foto:  Kampus STKIP Al Amin Dompu
Dompu, Media Aspirasi-STKIP Al Amin Dompu masuk dalam daftar 32 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) bermasalah di Indonesia. Bahkan dari data Kemristekdikti menyebutkan, 32 PTS tersebut dilarang menerima mahasiswa baru tahun 2018.

Hal itu dibantah Ketua STKIP Al Amin Dompu, Satriadin SSos MMPd, Selasa (17/4). Menurut dia, ditetapkannya STKIP Al Amin sebagai PTS bermasalah hanya miskomunikasi.

"Ini hanya sebuah kekeliruan, dan saya sudah menghadap langsung ke Kopertis wilayah VIII untuk mengklarifikasi masalah itu," tegas Satriadin.

Satriadin tidak menampik bahwa PTS yang dipimpinnya ditemukan masalah. Yakni, bekerjasama dengan PTS Al Amin Kabupaten Alor, NTT. Hal tersebut melanggar aturan Kemristekdikti yang menetapkan setiap PTS harus berdiri sendiri atau independen.

"Kerjasama yang disebutkam dalam aturan ini bukan termasuk kelas jauh, atau kampus dua," ungkap Satriadin.

Meski demikian, STKIP Al Amin sudah dilakukan pembinaan oleh Tim Wasdalbin (Pengawasan, Pengendalian dan Pembinaan) dari Kopertis. Hal itu ditetapkan sebelum nama-nama PTS bermasalah diterbitkan Kemrisetekdikti.

Proses Wasdalbin berlangsung selama 6 bulan. Mulai Januari sampai Juni mendatang. Bahkan, pihaknya sudah membuat pakta integritas pembatalan kerjasama dengan STKIP Al Amin Kabupaten Alor.

"Harusnya STKIP Al Amin tidak termasuk dalam 32 PTS bermasalah. Karena kampus kami tengah dalam pembinaan," tegasnya.

Menurutnya, masalah kerjasama antara kedua PTS tersebut bukan sebuah pelanggaran. Pasalnya, kerjasama kedua PTS tersebut belum dituangkan dalam MoU, hanya sebatas membantu.

"Untungnya juga, STKIP Al Amin Alor belum ada yang diwisuda. Sehingga tidak ada mahasiswa yang mandapatkan ijazah yang tidak diakui," ungkapnya.

Dia berharap, masyarakat tidak terpengaruh dengan kabar tersebut. Apalagi sampai tidak ingin mendaftar di STKIP Al Amin.

"Kita akan buktikan bahwa STKIP Al Amin tidak bermasalah," akunya.

Untuk diketahui, dari data Kemenristekdikti menyebutkan terdapat 32 PTS saat ini berstatus dalam pembinaan karena mengalami masalah beragam. Mulai sistem pendidikan, konflik yayasan, hingga kekurangan dosen dan mahasiswa.

Dari ke 32 PTS tersebut, STKIP Al Amin Dompu berada pada urutan ke 17 dibawah STIBA Hita Widya Sibgaraja Bali. Dalam data tersebut juga disebutkan, seluruh PTS yang sedang menjalani pembinaan tidak boleh menerima mahasiswa pada tahun ajaran baru. (MA5)

Foto: Anggota Mapolsek Soromandi saat memeriksa penyegelan kantor Desa Lewintana. 
Bima, Media Aspirasi-Sekertaris BPD Lewintana, Muhammad Said menyegel kantor desa setempat, Selasa (17/4). Penyegelan dilakukan lantaran Kades dan Sekdes jarang masuk kantor.
Kejadian itu bermula saat dirinya hendak mengurus sejumlah administrasi di kantor desa. Sekitar pukul 09.00 wita, Kades maupun Sekdes tidak ada di tempat.
“Masa sudah pukul 09.00 Wita Kades dan Sekdes belum nongol. Kita datang untuk mengurus surat keterangan untuk buat KK dan KTP jadi tertunda. Sementara memberikan pelayanan kepada masyarakat adalah yang utama, ” ujar Muhammad Said dikonfirmasi via selulernya, Selasa (17/4).

Mestinya kata dia, Kades dan Sekdes hadir tepat waktu di kantor. Sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat dilakukan secara maksimal.

“Kades dan Sekdes harus masuk kerja tepat waktu. Sehingga menjadi contoh yang baik bagi aparatur lainnya, ” sorotnya.

Dia juga menilai Kades dan Sekdes setempat jarang masuk kantor. Bahkan diakui, hal itu sering kali terjadi.

"Kades terlihat di kantor hanya satu dua kali dalam sebulan. Sementara Sekdes dalam satu minggu datangnya hanya dua sampai tiga kali saja," bebernya.

Dengan kondisi itu, dia meminta pemerintah dan dinas terkait memberikan pembinaan kepada Kades dan Sekdes setempat. Sehingga kedepan masalah itu tidak terulang lagi.


Menanggapi masalah itu, Sekdes Lewintana Ardiansyah SPd membantah jika dirinya jarang ngantor. Hanya saja pada saat penyegelan kantor oleh Sekertaris BPD tersebut, dia mengaku ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan.
“Bohong kalau saya jarang ngantor. Bisa ditanyakan ke aparatur lainnya, ” ujarnya.

Dia menjelaskan, ketidak hadirannya di kantor selalu memiliki alasan yang jelas. Seperti melakukan pekerjaan di luar, ada hal yang tidak tidak bisa diwakilkan oleh orang lain dan sebagainya.

“Kalau pun saya tidak masuk, itu karena ada hal yang tidak bisa diwakilkan oleh orang lain berkaitan dengan urusan kantor. Bukan serta merta tidak mau melayani kebutuhan masyarakat, ” tuturnya.

Namun dia tidak menapik tudingan terhadap Kades setempat. Karena menurut dia, itu sesuai kenyataan yang terjadi.

“Kades memang jarang masuk kantor. Itu bisa ditanyakan ke warga juga, ” pungkas Sekdes.

Salah satu anggota Pos Polisi Kecamatan Soromandi, Aipda M Saleh membenarkan adanya penyegelan Kantor Desa Lewintana yang dilakukan Sekretaris BPD setempat. Namun sekitar pukul 15.00 Wita, penyegelan kantor desa dibuka kembali oleh pihaknya.
“Segel kantor desa sudah dibuka. Karena akan menggangu pelayanan, ” ungkap M Saleh.

Sementara itu, Kades Lewintana Ibrahim Mahmud belum sempat dikonfirmasi lantaran tidak ada ditempat. (MA3)


Dompu, Media Aspirasi - Kabupaten Dompu mendapat penghargaan Gubernur NTB pada Musrenbang terakhir, Periode RPJMD Tingkat Provinsi NTB di Mataram. Penghargaan diberikan atas pencapaian Indikator strategi Pembangunan Daerah tahun 2013-2018 yang berkaitan dengan penurunan angka kemiskinan.

Kabag Humas Setda Dompu Ardiansyah SE mengungkapkan, penghargaan itu diberikan lantaran Kabupaten Dompu dinilai paling akseleratif menurunkan angka kemiskinan. Terhitung mulai tahun 2013 sampai dengan 2017.

"Selama tujuh tahun terakhir, Kabupaten Dompu mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyat yang berdampak pada penurunan angka kemiskinanan. Sehingga pada tahun 2017, hanya menyisakan angka 13,43 persen dari 19,90 persen pada tahun 2010," ungkapnya.


Penghargaan itu diharapkan menjadi motivasi bagi jajaran pemerintah Kabupaten Dompu. Sehingga kedepan, berbagai pencapaian yang ditargetkan dapat dimaksimalkan.

Apalagi Bupati Dompu, H Bambang M Yasin menargetkan penurunan angka kemiskinan mencapai satu persen setiap tahun. Dari 13,43 persen yang tersisa, pada tahun 2021 mendatang ditargetkan menurun ke angka sembilan persen.

"Tahun 2021 mendatang, Bupati menargetkan angka kemiskinan di Dompu tinggal satu digit," ujarnya.

Penurunan jumlam masyarakat miskin sejauh ini, menempatkan Kabupaten Dompu pada urutan ketiga se NTB. Yakni dibawah Kota Mataram dan Kota Bima.

Keberhasilan yang diraih, sebagai bukti suksesnya program TERPIJAR. Tidak hanya pada penurunan angka kemiskinan, namun telah mendongkrak peningkatan daya beli masyarakat, pertumbuhan pendapatan perkapita yang cukup baik. Sehingga mampu menunjang peningkatan di bidang kesehatan, pendidikan dan sosial kemasyarakatan. (MA5)

Foto: Kepala DPMDes Kabupaten Bima, Drs Andi Sirajuddin MAP saat disambut warga setempat.
Bima, Media Aspirasi- Desa Mpuri, duta Kecamatan Madapangga pada lomba desa tingkat Kabupaten Bima dinilai, Senin (16/4). Dengan berbagai penataan yang dilakukan, Pemdes setempat optimis akan keluar sebagai juara.

Kepala Desa Mpuri Muh Nor Arahman BA mengatakan, pihaknya bersama warga setempat telah berupaya keras melakukan berbagai persiapan menghadapi lomba itu. Baik dalam hal penataan lingkungan maupun admistrasi desa.

"Untuk menghadapi lomba ini, kita melakukan persiapan sebaik mungkin. Berdasarkan berbagai item yang dinilai oleh tim penilai lomba," ungkapnya.

Dengan mengusung tema mewujudkan semangat kerja keras, cepat, tepat dan cerdas, Kades mengaku optimis akan menjadi duta Kabupaten Bima ke tingkat provinsi. Apalagi kata dia, antusias dan partisipasi masyarakat dalam mendukung penataan desa sangat tinggi.

"Kita optimis mampu meraih juara dan menjadi wakil Kabupaten Bima ke tingkat Provinsi NTB," ujarnya.

Saat dinilai, Kades melaporkan sejumlah capaian yang terlaksana. Serta sejumlah target dan kegiatan yang dilakukan dalam beberapa tahun kedepan.

"Laporan ini bukan hanya dituangkan dalam kertas. Tapi akan dibuktikan dalam kondisi fisik," akunya.

Dia berharap, penilaian lomba itu dilakukan secara obyektif. Sehingga desa yang diputuskan sebagai juara benar-benar menyandang predikat terbaik dan memenuhi berbagai item penilaian.

Sementara itu, Kepala DPMDes Kabupaten Bima, Drs Andi Sirajuddin MAP mengungkapkan, penilain lomba desa hampir rampung. Dari 18 desa yang mewakili kecamatan se Kabupaten Bima, hanya tersisa lima desa yang belum dinilai.

"Untuk penilaian lomba desa ini, kita targetkan berakhir bulan ini (April, red). Setelah itu kita akan umumkan desa yang mewakili Kabupaten Bima ke tingkat Provinsi NTB," ujarnya.

Dijelaskan, dalam lomba desa terdapat beberapa indikator penilaian. Salah satunya adalah tata kelola administrasi desa dan kesesuaian dengan kondisi fisik.

"Poin penting dalam lomba desa ini adalah kita ingin melihat bagaimana kebersamaan dan gotong royong masyarakat dalam membangun desa," terangnya.

Tim penilai lomba desa berjumlah 23 orang yang terdiri dari perwakilan beberapa instansi terkait. Diantaranya DPMDes, jajaran pendidikan, Humas, Kesehatan dan lain-lain.

"Tim penilai yang dibentuk disesuaikan dengan indikator penilaian," pungkasnya. (MA3)

Foto: Kepala DPMDes Kabupaten Bima, Drs Andi Sirajuddin MAP
Bima, Media Aspirasi- Sekitar 40 persen desa di Kabupaten Bima belum mendapatkan rekomendasi pencairan ADD tahun 2018. Hingga bulan ini (April, red) dari keseluruhan 191 desa, hanya 112 desa yang sudah melakukan pencairan.

Kepala BPMDes Kabupaten Bima, Drs Andi Sirajuddin MAP mengungkapkan, keterlambatan pencairan anggaran puluhan desa tersebut terkendala pemenuhan syarat oleh Pemdes. Yakni SPJ, laporan realisasi dan APBDes tahun 2018.

"Kalau ketiga persyaratan itu belum terpenuhi, otomatis desa belum bisa mendapatkan rekomendasi pencairan ADD," ujarnya.

Keterlambatan pengajuan sejumlah persyaratan itu, juga berimbas pada pembayaran gaji staf desa. Sebab, selama APBDes belum diselesaikan, Pemdes tidak bisa mencairkan anggaran apapun, termasuk gaji.

"Syarat itu tidak hanya berlaku di tingkat desa. Pemda juga demikian, kalau APBD nya belum kelar, otomatis gaji pegawai tidak bisa dicairkan," jelasnya.

Pada dasarnya kata dia, APBDes harus disusun paling lambat bulan November dan Desember. Sehingga memasuki awal tahun, gaji Pemdes sudah bisa dicairkan.

"Ini gajinya mau dicairkan, sementara APBDes belum disahkan," sorotnya.

Andi menjelaskan, dalam penyusunan APBDes, terdapat empat program pokok yang wajib dicantumkan oleh Pemdes. Yakni BUMDes atau BUMDes Bersama, Embun Desa, Produk Unggulan Kawasan serta Sarana dan Prasarana Olahraga.

"Keempat program itu wajib ada dalam APBDes sesuai Permendes. Kalau tidak dimasukkan, maka APBDes itu tidak akan kami sahkan. Bahkan kami akan anjurkan ke desa untuk membahas kembali dengan BPD dan warga untuk menghilangkan kegiatan lainnya,"  jelas mantan Kepala Dinas Dukcapil ini.

Kedepan, dia berharap seluruh Pemdes di Kabupaten Bima untuk menyelesaikan APBDes paling lambat menjelang akhir tahun. Sehingga pencairan gaji maupun anggaran desa tidak lagi terlambat.

"Kalau semua itu mampu dilaksanakan tepat waktu dan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, pencairan anggaran tidak akan terlambat, " pungkasnya. (MA3)

Foto: Proses evakuasi jasad Lisa, korban bunuh diri di Desa Kempo Kecamatan Kempo.
Dompu, Media Aspirasi-Kasus bunuh diri kian marak di Kabupaten Dompu. Tercatat selama empat bulan terakhir, sudah ada tujuh orang yang dilaporkan mengakhiri hidup dengan cara gantung diri maupun minum racun.

Kapolres Dompu AKBP Erwin Suwondo mengungkapkan, memasuki tahun 2018 tercatat tujuh kasus bunuh diri di wilayah hukum Polres Dompu. Dari jumlah tersebut, empat orang tewas dan tiga diantaranya berhasil diselamatkan.

"Kasus bunuh diri paling banyak terjadi di Kecamatan Hu'u, yakni Lima orang. Satu di Kecamatan Manggelewa dan Satu lagi di Kecamatan Kempo," jelas Erwin, Senin (16/4).

Dari jumlah kasus tersebut kata dia, didominasi usia remaja. Seperti peristiwa yang paling menggemparkan masyarakat Kecamatan Kempo, Minggu lalu (15/4). Remaja cantik bernama Lisa Irawaty memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Gadis 19 tahun ini ditemukan tak bernyawa. Lisa menggantung diri menggunakan tali nilon di rumah orang tuanya di Dusun Padamara Desa Kempo, Kecamatan Kempo.

"Korban ditemukan gantung diri di kamarnya, dengan mengikat tali nilon dari atap rumah," jelas Erwin.

Jasad korban pertama kali diketahui Ikraman, ayah korban, sekitar pukul 11.00 Wita. Melihat kondisi anaknya, orang tua korban langsung berteriak dan meminta pertolongan kepada warga sekitar.
"Setelah diturunkan, keluarga korban melaporkan kejadian itu pada Polsek Kempo," katanya.

Setelah dilakukan olah TKP dan mengumpulkan sejumlah barang bukti, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Namun sampai saat ini, kasus itu masih dalam proses penyelidikan.

"Kami masih menunggu hasil visumnya, apakah korban meninggal karena dibunuh atau bunuh diri," jelas Erwin.

Sebelum kasus bunuh diri yang dilakukan Lisa, ada enam kasus serupa yang terjadi di Kabupaten Dompu. ”Kasus bunuh diri memang ada kecenderungan meningkat tahun ini,” tandasnya.

Peristiwa bunuh diri yang tidak kalah hebohnya terhadi pada 14 Maret lalu. Korbannya adalah seorang siswi SMA asal Desa Adu, Kecamatan Hu'u.

Remaja yang masih duduk dibangku SMA kelas satu itu memilih mengakhiri hidupnya dengan cara meminum herbisida jenis Dupont Lannate. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas setempar karena mengalami muntah-muntah dan mulutnya berbusa. Namun, nyawa korban tak tertolong setelah beberapa saat mendapat perawatan.

"Kasus percobaan bunuh diri juga terjadi di Kecamatan Hu'u pada Februari lalu. Saat itu korban ingin mengakhiri hidupnya dengan memakan obat nyamuk. Namun, aksi korban digagalkan warga, sehingga korban terselamatkan," pungkasnya. (MA5)

Foto: Warga RT 01 Desa Kananga saat beraksi depan tower Telkomsel desa setempat.
Bima, Media Aspirasi- Sejumlah Warga RT 01 Desa Kananga, Kecamatan Bolo menggelar aksi unjuk rasa, Sabtu (14/4). Mereka mendesak pihak Telkomsel segera membongkar tower yang berlokasi di wilayah setempat lantaran rusak dan masa kontraknya telah berakhir.
Koordinator aksi Haryanto mengatakan,  keberadaan tower Telkomsel tersebut sangat membahayakan warga. Selain beberapa bagian telah rusak, posisi tower juga sudah miring.

"Kondisi tower sudah mulai miring, bahkan besar potensi akan mencederai warga. Sebab pernah terjadi ada satu baut yang jatuh di atap rumah warga," ujarnya.

Selain mengancam keselamatan warga, masa kontrak lahan pembangunan tower juga diakui telah berakhir. Karena itu, warga mendesak pihak Telkomsel untuk membongkar tower tersebut.
"Sesuai kesepakatan Tahun 2015 lalu, masa kontrak tower ini berakhir pada 7 Maret 2018. Surat itu telah ditandatangi Kadus setempat dan Pihak Telkomsel serta mengetahui Kepala Desa Kananga," terangnya.

Kontrak tower tersebut sudah berjalan sekitar 15 tahun, terhitung sejak tahun 2003 lalu. Warga mengklaim, pihak Telkomsel tidak mensosialisasikan pembangunan tower itu.

Bahkan data-data persetujuan warga diduga dimanipulasi oleh pemilik lahan. Karena pemilik lahan diduga membuat surat saat itu bukan untuk membangun tower, melainkan untuk pembangunan perumahan dan kos-kosan.
"Surat kesepakatan yang dikatakan salah satu oknum perwakilan Telkomsel itu tidak sah, " tudingnya.

Warga setempat merasa dibodohi dan dirugikan dengan keberadaan tower tersebut, lantaran hanya menguntung pihak pemilik lahan. Sedangkan warga mengaku terancam dan khawatir karena kondisi tower yang sudah rusak.
"Tower ini harus segera dibongkar, karena masa kontraknya pun sudah selesai. Tidak ada lagi perpanjangan kontrak," tegasnya.

Sementara itu, Suaeb selaku pemilik lahan mengaku, sebelum dibangunnya tower sudah dilakukan sosialisasi. Bahkan saat itu biaya sosialisasinya sebesar Rp 2 juta.
"Kita sosialisasikan ke warga setempat. Bahkan disepakati dan ditandatangi bersama," terangnya.

Suaeb membenarkan masa kontrak tower tersebut selama 15 tahun dan berakhir tahun ini. Hanya saja pihak Telkomsel ingin memperpanjang masa kontrak hingga 10 tahun kedepan.

"Total kontrak ke dua sekitar Rp 100 juta. Niat saya uang sewa itu akan diberikan pada warga Rp 30 juta, dan saya hanya menerima sekitar Rp 70 juta," ungkapnya.

Camat Bolo Mardianah menerima masa aksi, sekaligus melakukan audiensi dengan warga di Kantor Camat setempat. Dari hasil audiensi tersebut, pemerintah Kecamatan Bolo akan memfasilitasi warga untuk bertemu dengan pihak Telkomsel, Senin (16/4).
"Kita sudah komunikasikan dengan pihak Telkomsel. Kita akan fasilitasi pertemuan tersebut di Aula Kantor Camat Bolo, agar persoalan ini segera diselesaikan dengan baik," pungkasnya. (MA2)

Foto : Nuraisiah saat memberikan keterangan di Polsek Bolo.
Bima, Media Aspirasi- Kepala UPT Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertapa) Kecamatan Tambora, Ir Mansyur H Abas diadukan ke Polisi oleh istrinya (Nurasiah) di Mapolsek Bolo, Sabtu (15/4). Pengaduan itu lantaran yang bersangkutan diduga melakukan tindak pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Edison, kakak kandung Nurasiah ditemui di Mapolsek Bolo mengungkapkan, oknum KUPT Dispertapa tersebut menyerunduk motor yang dikendarai sang istri dengan mini bus. Insiden itu terjadi di jalan lintas Bima-Dompu, tepatnya di Dusun Muku Desa Sanolo, sekitar Pukul 15.30 wita, Sabtu (15/4).

"Adik saya ini lagi kendarai motor, tiba-tiba diseruduk oleh Mansyur menggunakan mini bus. Akibatnya, adik saya tersungkur hingga mengalami luka bagian muka dan lutut kirinya," ungkap Edison.

Atas kejadian itu, keluarga Nurasiah mengadukan Mansyur ke Polsek Bolo. Pihak keluarga menegaskan tindakan oknum tersebut harus mendapatkan konsekuensi hukum.

"Tidak ada ampun, masalah ini harus ada konsekuensi hukum, " tegasnya

Dibeberkan, tindak kekerasan yang dilakukan Mansyur pada istrinya kerap terjadi. Bahkan diakui, keduanya tidak pernah akur selama menjalani kehidupan rumah tangganya.

"Persoalan ini sudah sering dilakukan Mansyur terhadap istrinya. Tindak penganiayaan kerap terjadi," bebernya.

Karena itu, dia berharap pihak kepolisian mengusut sesuai proses hukum yang berlaku. Karena hal itu dinilai sebagai bagian dari rencana pembunuhan.

"Saya harap polisi usut sampai tuntas demi menjalankan supremasi hukum," tegasnya.

Istri KUPT Dispertapa, Nurasiah yang dikonfirmasi dihadapan Polisi membenarkan kejadian itu. Dirinya mengaku trauma akibat niat jahat Mansyur karena menyangkut keselamatan jiwa dan raganya.

"Untung ada warga di Dusun Muku yang datang membantu saya. Kalau tidak, sudah pasti saya akan dianiaya oleh Mansyur,” ujar Nurasiah.

Dia menceritakan, sebelum diseruduk, dirinya dibuntuti sebuah minibus yang dikendarai Mansyur. Hingga berada di Dusun Muku Desa Sanolo motor pun dihentikan dengan alasan disitu banyak warga akan membantu.

"Saat diseruduk, saya terjatuh di parit. Lalu saya bangun dan sempat menyelamatkan diri dari niat jahat Mansyur. Beruntung ada warga sekitar lokasi kejadian yang menolong saya, " beber Ibu tiga anak itu.

Sementara itu, Kapolsek Bolo AKP Muhtar HI SSos membenarkan telah datang warga Desa Sanolo, Nurasiah ke Polsek setempat untuk mengadukan kejadian itu.
"Benar ada warga Sanolo yang datang ke kantor terkait KDRT. Namun masih tahapan delik aduan saja, " pungkasnya. (MA2)

Foto: Pelaku bandar togel bersama barang bukti diamankan anggota Polres Dompu
Dompu, Media Aspirasi-Seorang bandar togel, Sadik diciduk anggota Polres Dompu yang menggelar Operasi Pekat Gatarin, Sabtu (14/4). Pria 52 tahun itu ditangkap di kediamannya, Lingkungan VI Kelurahan Monta Baru, Kecamatan Woja.

Kasubag Humas Polres Dompu, Iptu Suhatta mengungkapkan, penangkapan pelaku bermula dari informasi masyarakat. Mendapat informasi tersebut, Tim Opsnal Operasi Gatarin langsung mendatangi rumah pelaku.

"Pelaku diciduk di depan rumahnya saat sedang merekap angka togel," ungkapnya.

Dari tangan pelaku, Polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti. Yakni uang tunai sebesar Rp 180 ribu, enam buah pulpen, 59 kartu ATM BRI, satu buah handphone Samsung, dua buah handphone Nokia dan satu buah buku mimpi.

"Pelaku dan barang bukti sudah diamankan di Mapolres Dompu untuk diproses lebih lanjut," pungkasnya.

Giat Operasi Gatarin digelar selama sebulan kedepan. Guna menekan tindak pidana yang terjadi ditengah masyarakat. Seperti narkoba, miras, perjudian dan berbagai tindak pidana lainnya. (MA5)

Foto: Ratusan botol Miras diamankan jajaran Polres Dompu.
Dompu, Media Aspirasi- Giat Operasi Pekat Gatarin 2018 digelar. Saat menggelar operasi, Sabtu (14/4) jajaran Polres Dompu berhasil mengamankan 177 botol Minuman Keras (Miras).

Kasubag Humas Polres Dompu, Iptu Suhatta mengungkapkan, tim Operasi Pekat Gatarin menggelar operasi di Desa Saka Kecamatan Dompu, Sabtu (14/4). Dari operasi itu, polisi berhasil mengamankan 30 botol miras jenis sopi.

"Miras jenis sopi tersebut kita sita dari salah satu rumah warga bernama Farmi alias Ibu Aca. Barang bukti sudah diamankan di Sat Narkoba Polres Dompu untuk proses lebih lanjut," ungkapnya.

Operasi serupa juga digelar anggota Polsek Pekat di dua desa di Kecamatan Pekat. Yakni di Desa Kadindi dan Beringin Jaya.

Dari hasil operasi itu, Polisi berhasil menyita 147 botol miras. Terdiri dari 125 botol jenis brem dan 22 botol jenis sopi.

Ratusan botol miras tersebut disita dari tiga rumah warga. Yakni Kamarudin, warga Dusun Oi U'a Desa Beringin Jaya, Nengah Mitra dan Ketut Ariatu, warga Suka Maju Desa Kadindi. Setelah dilakukan pendataan pemilik miras, barang bukti kemudian diamankan di Mapolsek Pekat untuk diproses lebih lanjut.

Suhatta mengatakan, Operasi Pekat Gatarin digelar selama sebulan kedepan. Dengan tujuan untuk menekan peredaran miras dan tindak kriminal lainnya.

"Konsumsi miras ini sangat rentang menimbulkan berbagai kasus kriminal lain. Oleh sebab itu pihak kepolisian akan terus menindak penyimpan, pengedar dan penjual narkoba, miras maupun sajam," pungkasnya. (MA5)

Foto: Aksi unjuk rasa HIMSABI di Depan Kantor Desa Boro Kecamatan Sanggar
Bima, Media Aspirasi-Himpunan Mahasiswa Sanggar Bima (HIMSABI) menggelar unjuk rasa di Kantor Desa Boro Kecamatan Sanggar, Kamis (12/4). Atas dasar dugaan penyalahgunaan Alokasi Dana Desa (ADD), massa meminta Bupati Bima mencopot Kades Boro dan Kore dari jabatannya.

Dalam aksinya, massa meminta Kepala Desa Boro, Syamsudin AMa Pd SD menunjukan bukti RAB setiap pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Boro. Mulai dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2017.

"Kami ingin melihat RAB sebagai bukti pembangunan yang dilakukan oleh Pemdes Boro," ujar Muslim, Korlap Aksi.

Massa membeberkan sejumlah dugaan pelanggaran oleh Kades Boro. Diantaranya penggunaan anggaran tahun 2016 untuk pembangunan dan pemeliharaan deker desa yang menyedot anggaran puluhan juta rupiah.

Massa aksi juga mempertanyakan kejelasan penggunaan anggaran tahun 2017 untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan usaha tani disejumlah lokasi. Dengan total anggaran lebih dari Rp 400 juta.

Selain itu kejelasan anggaran untuk pembangunan sarana dan prasarana desa. Seperti drainase dan pagar TPU yang menelan anggaran lebih dari Rp 200 juta.

"Kami mendesak Bupati Bima agar menindak lanjuti dan segera mencopot jabatan Kepala Desa Boro dan Kepala Desa Kore. Karena tidak menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008  Tentang Keterbukaan Informasi Publik," tegas massa aksi.

Massa juga mendesak Inspektorat agar melalukan pengecekan kegiatan ADD dibidang Pemberdayaan dan Pembangunan Desa Boro dan Kore tahun anggaran 2015 hingga 2017. Selain itu, Pemerintah Kecamatan Sanggar diminta bertindak tegas mengawal kegiatan ADD Desa Boro dan Desa Kore.

Karena Kades Boro tidak dapat memenuhi permintaan untuk menunjukan RAB, massa aksi sempat ingin menyegel pagar kantor desa. Namun setelah dilakukan negosiasi oleh anggota Polsek Sanggar, massa aksi sepakat untuk melakukan audiensi.

Menanggapi tuntutan massa aksi, Kades Boro Syamsudin mengatakan, jalan ekonomi sudah diperbaiki sebelum aksi unjuk rasa pertama dilakukan. Sementara dua titik lain yang dikerjakan tidak ada temuan Inspektorat.

"Terkait RAB, hari Senin (16/4, red) akan sama-sama kita lihat. Karena saat ini Bendahara masih sibuk mengurusi gaji staf desa," pungkasnya. (MA5)

Foto: Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bima, Salahudin SH
Bima, Media Aspirasi - Penyaluran Beras Sejahtera (Rastra) ke Kelompok Penerima Manfaat (KPM) kerap molor. Jatah yang meskinya diterima KPM Maret lalu, hingga kini belum juga disalurkan.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bima, Salahudin SH membenarkan adanya keterlambatan tersebut. Kata dia, molornya penyaluran rastra disebabkan lambatnya distribusi oleh pihak Bulog.

"Penyaluran seperti ini tidak bisa dibenarkan. Sebab bantuan itu harus diterima KPM tetap waktu setiap bulannya. Maksimalnya setiap tanggal 25 penyalurannya harus tuntas," ujar Salahudin.

Dengan kondisi tersebut, pihaknya terus mendesak pihak Bulog agar penyaluran setiap bulannya tepat waktu. Namun pihak Bulog beralasan terkendala pada buruh yang melakukan packing beras tersebut.

Sebab diakui, beras yang didistribusikan oleh mitra Bulog dikemas ke dalam karung 15 kilogram. Sementara jatah untuk KPM hanya 10 kilogram.

"Jadi beras itu harus dipacking ulang. Bulog terkendala pada buruh yang saat ini lagi fokus bekerja di ladang," terangnya

Kedepan kata dia, proses penyaluran akan ditertibkan. Untuk menutupi keterlambatan bulan lalu, KPM akan menerima jatah dua bulan sekaligus pada bulan ini.

"Yang akan diterima KPM bulan ini yakni untuk jatah bulan Maret dan April," sebutnya.

Salahudin mengaku akan terus desak Bulog agar KPM tetap menerima rastra sesuai jadwal setiap bulannya. Sehingga pada Mei mendatang penyaluran rastra tidak lagi molor.

"Insya Allah kita akan terus mengingatkan Bulog agar kedepan rastra disalurkan rutin setiap bulannya," ujarnya.

Selain itu, dia mengingatkan pada seluruh desa yang di Kabupaten Bima untuk menyalurkan rastra sesuai data KPM. Meskipun saat ini KPM itu sudah mengalami perubahan secara ekonomi.

"Data KPM itu sudah diSKkan langsung dari Pusat. Kalau Pemdes melihat adanya perubahan ekonomi KPM tersebut, harus dilakukan verifikasi ulang dan diajukan kembali agar bisa digantikan pada warga yang benar-benar miskin. Bukan serta merta langsung dibagikan diluar KPM tersebut," pungkasnya. (MA2)

Foto: Kegiatan Lokakarya Mini lintas Sektor oleh Puskesmas Bolo di Aula Kantor Camat Bolo
Bima, Media Aspirasi- Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Bolo menggelar Lokakarya mini triwulan pertama lintas sektor. Kegiatan dihelat di Aula Kantor Camat Bolo, Rabu (11/4).

Kepala UPT Puskesmas Bolo, Nurjanah SKep menyampaikan, kegiatan itu merupakan agenda rutin setiap tiga bulan sekali. Digelar untuk menggalang komitmen bersama seluruh OPD dan Kepala Desa dalam menuntaskan penurunan stunting, Eliminasi kasus TBC dan komitmen  semua desa di Open Defecation Free (OPD).

"Tiga komitmen itu, akan kita evaluasi pada triwulan ke dua pada Juni mendatang. Kita harapkan komitmen itu bisa dilaksanakan dengan baik," harapnya.

Dijelaskan, penurunan stunting di Kecamatan Bolo sekitar 29 persen. Angka ini diharapkan terus menurun. Untuk itu perlu dilakukan kerjasama lintas sektor dan desa.

Disisi lain, kasus TB di Bolo setiap tahun terus meningkat. Bahkan kata dia, Indonesia dikatakan darurat TB karena berada pada urutan ke dua setelah China.

"Program Puskesmas sudah lama dilaksanakan, tinggal bagaimana desa dan lintas sektor. Kalau ada ditemukan kondisi seperti itu, segera dilakukan pemeriksaan. Sebab masalah TB ini merupakan penyakit yang menular. Harus secapatnya ditangani," tuturnya.

Untuk Desa ODF di Kecamatan Bolo, diakui masih kurang. Dari sekian banyak desa, sejauh ini hanya beberapa desa saja yang sudah mencanangkan program tersebut.

"Kita inginkan komitmen ini bisa terwujud. Demi tercapainya kesehatan masyarakat dan lingkungan yang bersih dan sehat," katanya.

Kata dia, dengan tiga persoalan tersebut, sejumlah OPD dan seluruh desa telah berkomitmen akan menindaklanjutinya pada masyarakat. Diharapkan komitmen tersebut dapat diwujudkan dengan baik.

"Kita inginkan komitmen itu berjalan sukses. Sehingga harapan bersama ini bisa terwujud," pintanya.

Sementara itu, Camat Bolo Mardianah SH berharap, seluruh OPD dan desa dapat melaksanakan komitmen tersebut. Sebab menyangkut kesehatan sebagai salah satu bagian penting yang harus diprioritaskan dalam pembangunan.

"Kita inginkan komitmen itu ditindaklanjuti. Agar semuanya berjalan sesuai apa yang diharapkan," pungkasnya. (MA3)

Foto: Ketua DPD Partai Berkarya Kabupaten Bima, Abdul Rauf S Sos
Bima, Media Aspirasi- Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Berkarya Kabupaten Bima mulai merekrut Bakal Calon (Balon) Legislatif untuk seluruh dapil di wilayah Kabupaten Bima, Rabu (11/4). Proses perekrutan berlangsung di Sekretariat DPD Partai Berkarya di Desa Tonda, Kecamatan Madapangga.

Ketua DPD Partai Berkarya Kabupaten Bima, Abdul Rauf S Sos menyampaikan, perekrutan balon berlangsung sekitar belasan hari kedepan. Pasalnya nama-nama yang direkrut tersebut akan diajukan ke pengurus DPW Provinsi NTB  pada 30 April mendatang.

"Nama-nama yang kita rekrut ini akan kita ajukan ke pengurus DPW Provinsi NTB," ujarnya.

Dijelaskannya, para balon yang direkrut harus memenuhi 19 persyaratan. Selanjutnya akan diverifikasi oleh tim tujuh.

"Kalau semua persyaratan itu terpenuhi dan didukung hasil verifikasi oleh tim tujuh, mereka akan kita tetapkan menjadi calon tetap. Dalam perekrutan ini tidak ada mahar sepersen pun," tegasnya.

Lanjutnya, untuk daerah pemilihan yang ada di Kabupaten Bima sebanyak enam Dapil. Dengan kebutuhan kursi legislatif sebanyak 45 kursi. Untuk itu, pihaknya benar-benar menyeleksi figur-figur yang akan mewakili Partai Berkarya.

"Kita targetkan figur yang kita usung nantinya mampu meraih kursi pada Legislatif 2019 mendatang. Minimal tiga kursi dan maksimal enam dapil diwakili satu wakil dari Partai Berkarya ini," pungkasnya. (MA3)

Foto: Kepala Desa Kara, Fuadi H Yusuf
Bima, Media Aspirasi-Kades Kara, Kecamatan Bolo menggelar rotasi perangkat desa, Senin (9/4) lalu. Dengan tujuan peningkatan kinerja, sejumlah aparatur dirombak.

Dua Kaur dirotasi menjadi Kepala Dusun (Kadus). Yakni Kaur Pembangunan dan Kaur Urusan Aset dan Umum.

"Dua Kaur itu dirotasi menjadi Kadus Garoso dan Beringin sesuai domisili masing-masing," ungkap Kepala Desa Kara, Fuadi H Yusuf saat ditemui di Kantor Camat Bolo, Rabu (11/4).

Dia menegaskan, rotasi sejumlah perangkat desa tersebut semata untuk peningkatan kinerja aparatur desa setempat. Rotasi dilakukan berdasarkan aturan yang berlaku.

"Meskipun kebijakan ini ada plus minusnya, namun rotasi ini dilakukan semata untuk kepentingan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.

Sebelum dilakukan rotasi, diakui pihaknya telah berkonsultasi dengan camat dan BPMDes. Berdasarkan Perbup, rotasi dibenarkan untuk penyegaran dan peningkatan kualitas pelayanan.

"Rotasi ini tidak ada kaitannya dengan kepentingan apapun. Kami juga sudah konsultasikan dengan camat dan BPMDes," tegasnya.

Dia berharap dengan adanya rotasi itu, kinerja aparatur desa setempat lebih maksimal. Sehingga meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat.

Camat Bolo, Mardianah SH yang dikonfirmasi membenarkan adanya rotasi perangkat Desa Kara. Menurut dia rotasi tersebut dibenarkan dalam regulasi dan Peraturan Bupati.
"Aturannya sudah jelas. Itu hak sepenuhnya Kepala Desa yang telah diatur demi kemajuan desanya," pungkas Mardianah.(MA3)

Media Aspirasi

{picture#https://scontent-sit4-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-1/28058894_154659935237247_4957512967608122509_n.png?oh=e15685f3106e957bc4d1d59cfa11f58c&oe=5B124344} Media online dari koran cetak Media ASPIRASI, yang merupakan media lokal di Bima, Nusa Tenggara Barat. Dengan Motto "Mengupas Data Penuh Fakta" {facebook#https://www.facebook.com/mediaaspirasi/} {twitter#https://twitter.com/MediaAspirasi} {google#https://plus.google.com/117226584361409169797}

Aden KT

{picture#https://scontent-sit4-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-1/p160x160/18814149_1215037451951634_2575455190579377800_n.jpg?oh=ec906f093d30d091ff2f320adccd3d0e&oe=5B0872D2} Admin Website sekaligus penulis di Media ASPIRASI .online {facebook#https://www.facebook.com/mustamin.mnur} {twitter#https://twitter.com/} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.