Foto: Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri saa memberikan sambutan pada kick off Festival Pesona Teka Tambora |
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasi atas launchingnya event tersebut. Apalagi lokasi kegiatan itu merupakan salah satu zona wisata andalan Kabupaten Bima dalam rangka pengembangan sektor kepariwisataan. "Kawasan ini sesungguhnya menyimpan pesona dan potensi alam, sejarah dan budaya yang jika dipadukan dan terus dikembangkan kedepan, akan menjadi destinasi wisata yang mendunia," ujar Hj Indah Dhamayanti Putri.
Hanya saja, infrastruktur jalan dan jembatan hingga saat ini masih belum memadai. Oleh karena itu Bupati berharap agar jalur lingkar utara Sanggar-Tambora dapat ditangani oleh Pemerintah Provinsi NTB, mengingat jalur itu adalah jalan Provinsi.
Bupati juga bersyukur, Tambora telah ditetapkan sebagai Geo Park Nasional dan Taman Nasional. Dengan harapan dapat menunjang akselerasi pembangunan di kawasan Sanggar dan Tambora serta pengawasan akan kelestarian hutan dan ekosistimnya.
Selain even Teka Tambora, ada beberapa destinasi wisata yang ada di lingkar utara Sanggar-Tambora. Yakni Makam Raja-Raja Sanggar, Museum Mini Kebudayaan Sanggar, Mata Air Tampuro, Air Terjun Bidadari di Kawinda To’i serta obyek wisata pantai di sepanjang Sanggar dan Tambora.
Tidak hanya itu, kegiatan pembibitan mutiara, tanaman kayu putih, sangarai Kopi Tambora, rumah madu, serta penangkaran penyu juga menjadi daya pikat tersendiri di kawasan ini.
"Untuk itulah, saya menyambut gembira pelaksanaan Event Teka Tambora 2018 ini dalam rangka promosi pariwisata dan budaya di Sanggar- Tambora maupun Kabupaten Bima secara keseluruhan, " ujar Bupati.
Ketua Komunitas Pesona Tambora M Putera Ferryandi SIP dalam event Teka Tambora yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 sampai 11 April 2018 mendatang, ada banyak rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan. Dimulai dari Asi Mbojo, ziarah makam Dana Taraha, Ziarah Makam Raja Sanggar, pembibitan mutiara, panen kayu putih, sangarai kopi, pembentangan bendera merah putih sepanjang 203 meter di puncak Tambora, pentas kesenian tradisional, dan parade perahu di Desa Kawinda To’i.
"Kami berharap kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Bima, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Pemerintah Pusat agar event Teka Tambora dapat menjadi event tahunan pariwisata dan budaya di lingkar utara Sanggar - Tambora. Karena banyak sekali potensi alam, budaya dan sejarah yang tersebar di kawasan Sanggar- Tambora yang membutuhkan penataan dan penanganan serta sentuhan promosi agar lingkar utara Sanggar dan Tambora dikenal luas," ujarnya.
Hal serupa disampaikan Kepala Dinas Pariwsata Provinsi NTB H Lalu M Fauzan MSi. Menurut dia, pelaksanaan kegiatan even Teka Tambora tahun ini menjadi salah satu dari 100 Even Nasional.
"Kami dari Dinas Pariwisata Provinsi NTB sangat mendukung adanya kegiatan ini. Untuk itu, mari kita sukseskan bersama demi memperkenalkan Gunung Tambora di masyarakat dengan destinasi yang dimiliki," ajaknya. (MA3)
Posting Komentar